Tanggul Sungai di Dringu Jebol, DPUPR Provinsi Jatim Segera Benahi

1145

 

Dringu (wartabromo.com) – Tanggul sungai di Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo yang jebol didesak untuk diperbaiki. Desakan itu dijawab dengan rencana membangun bronjong pada tanggul yang jebol.

Hal itu mengemuka saat UPT Pengelola Sumber Daya Air Wilayah Sungai (PSDA WS) Welang Pekalen pada DPUPR Provinsi Jawa Timur, lakukan assessment terhadap tanggul sungai Dringu yang jebol.

Diketahui, di aliran sungai Dringu, ada 4 titik tanggul jebol. Kondisi itu mengakibatkan aliran air sungai yang berhulu di Kecamatan Sumber, Kabupaten Probolinggo itu meluap dan merendam perkampungan warga.

Terparah, tanggul jebol berupa parapet itu ada di Dusun Gandean, Desa/Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo. Di posisi tersebut, kerusakan tanggul diperkirakan mencapai 20 meter.

Baca Juga :   Warga Pulau Gili Lanjutkan Tradisi Petolekoran, Tetap Belanja Meski Ada Wabah

“Akan segera kami hitung bersama Pemkab Probolinggo, untuk sharing pendanaan. Karena seperti yang kita tahu, saat ini masih pandemi, tapi tetap kami upayakan pembangunan bronjong itu,” kata Novita Andriani, Kepala UPT Pengelola Sumber Daya Air Wilayah Sungai (PSDA WS) Welang Pekalen, Selasa (2/3/2021).

Sejauh ini, banjir yang melanda kawasan Dringu dua malam berturut-turut, disebabkan tingginya debit air Kali Dringu. Hal lainnya adalah tidak adanya tanggul penahan sungai, sehingga air dengan leluasa masuk ke perkampungan warga, jika sedang tinggi.

 

“Kalau seminggu ini sebetulnya sudah sekitar lima kali jebolnya. Terparah ya dua malam berturut-turut kemarin. Sampai rusak begini,” kata salah satu warga, di sekitar lokasi tanggul jebol, Mariya.

Baca Juga :   Koran Online 22 April : Pelajar MTs Putus Cinta Pilih Akhiri Hidup, hingga Kementerian Pariwisata Siapkan Rp2 Miliar Bangun Rest Area di Puspo

 

Banjir semacam ini, terakhir dirasakan Mariya pada 2019 silam. Saat itu tanggul juga jebol, tapi di sebelah utara lokasi saat ini. Ketika itu, banjir terjadi hanya sesaat dan air cepat surut.

Sementara pada banjir kemarin, air menggenang selama hampir enam jam. Karena berbarengan dengan air laut pasang saat purnama. (lai/saw/ono)