Pemkab Probolinggo Siapkan Rp20,2 Miliar Tanggulangi Banjir dan Abrasi

1329

Kraksaan (WartaBromo.com) – Pemkab Probolinggo menyiapkan anggaran sebesar Rp20 miliar untuk menanggulangi banjir dan abrasi pantai. Namun, pembangunan infrastruktur itu masih diusulkan ke Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Probolinggo, Hengki C Saputra menyatakan optimis pemprov menyetujui program usulan infrastruktur SDA senilai Rp20,2 miliar tersebut.

“Biayanya besar, memberatkan anggaran daerah. Karena itu, kita minta bantuan ke provinsi,” kata Hengki pada Jumat, 5 Maret 2021.

Proyek miliaran rupiah untuk penanggulangan bencana itu berupa pembangunan pelengsengan sungai dan pembangunan tangkis laut. Dijelaskannya, pembangunan pelengsengan ada di 3 titik, di antaranya di Sungai Kedunggaleng, Desa Kramat Agung, Kecamatan Bantaran dan Desa/Kecamatan Dringu, masing-masing senilai Rp500 juta.

Baca Juga :   Demi Susu Anak, Pria asal Paiton Nekat Curi Burung hingga Menagih Penyelesaian Umbulan Park yang “Mangkrak” | Koran Online 31 Ags

Titik ketiga yakni rehabilitasi pelengsengan Sungai Kertosono di Kelurahan Sidomukti, Kecamatan Kraksaan senilai Rp700 juta.

“Dengan adanya pembangunan pelengsengan itu, kami berharap banjir yang kerap melanda Dringu dapat ditanggulangi. Karena salah satu penyebab banjir di Dringu adalah jebolnya pelengsengan atau tanggul,” lanjut Hengki.

Sedangkan rehabilitasi tangkis laut atau dinding penahan gelombang di 4 titik. Direncanakan ada dua titik berada di Desa Kalibuntu, Kecamatan Kraksaan dan Desa Randutatah, Kecamatan Paiton, masing-masing senilai Rp6,5 miliar.

Kemudian di Desa Pondok Kelor, Kecamatan Paiton senilai Rp3 miliar. Selain itu rehabilitasi tangkis laut dilakukan di Pulau Gili Ketapang Kecamatan Sumberasih senilai Rp2,5 miliar.

“Pembangunan tanggul laut ini, sebagai upaya mengamankan kawasan permukiman warga. Dikhawatirkan terjadi banjir rob dan abrasi pantai. Sebab, tidak terlindungi oleh pelindung alami, seperti hutan mangrove,” lanjut pria berkacamata itu. (saw/ono)