Baru Tiba di Balai Desa, Ibu-ibu Ini Meninggal saat Ambil BLT

1525

 

Bangil (WartaBromo.com) – Sriati, Perempuan asal Dusun Manaruwi, Desa Manaruwi, Kecamatan Bangil, meninggal saat hendak mengambil BLT Dana Desa yang diselenggarakan di balai desa setempat, Jumat (26/3/2021) pagi.

Sebelumnya, perempuan berumur 62 tahun ini sudah pernah mengidap penyakit stroke. Namun, saat mendapat undangan pengambilan BLT, ia memaksakan diri untuk mengambil secara langsung.

“Padahal sudah dicegah oleh anaknya, ‘tidak usah berangkat, masih sakit gitu’ kata anaknya. Tapi beliau tetap ingin berangkat,” kata Kepala Desa Manaruwi Suseno Ali.

Dikatakan Suseno, Sriati keukeuh ingin mengambil BLT sebesar Rp 300 ribu secara langsung. Dengan alasan, ia ingin jalan-jalan dan sudah memesan becak motor.

Baca Juga :   Rem Blong, Dua Perempuan dan Satu Balita Nyemplung Sungai Tamanan

Kemudian, anaknya mengantarkan Sriati ke balai desa untuk mengambil BLT dengan menaiki becak. Sesampainya di Balai Desa, Sriati tengah duduk di bawah pohon mangga.

“Jadi belum sampai antre, sekitar jam 09.00, anaknya bilang ke petugas untuk minta keringanan karena ibunya tengah sakit. Setelah itu, tiba-tiba Sriati mengeluh tidak kuat, ndekluk, sehingga didudukkan di kursi dan dibawa ke balai desa, ditelentangkan, lalu dipanggilkan perawat,” bebernya.

Saat perawat melakukan pertolongan kepada Sriati, nyawanya tak tertolong. Segera pihak desa memanggil ambulan dengan maksud membawanya ke RSUD Bangil.

“Anak-anaknya menolak untuk dibawa ke rumah sakit. Jadi tidak sampai dibawa ke rumah sakit, mungkin pas ndekluk itu sudah naza’, lalu menghembukan napas dua kali, dan kata perawatnya sudah meninggal. Keluarganya menerima keadaan itu, dan akhirnya dibawa pulang,” sambungnya.

Baca Juga :   Ponpes Dalwa Bangil Tes Covid-19 dengan GeNose

Bahkan, dikatakan Seno, BLT yang sudah menjadi hak Sriati, disumbangkan anaknya ke masjid setempat. Ini dimaksudkan sebagai amal Sriati.

“Malah tadi anaknya menyumbangkan BLT-nya ke masjid, ‘babah wes dikekno masjid, rekodoyone makku’, ngomong gitu anaknya tadi, dibuat amal ibunya,” tandasnya.

Akibat kejadian ini, pembagian BLT DD di desa setempat sempat terganggu. Di sisi lain, keluarga sudah menerima kematian Sriati dan memakamkannya setelah sholat jumat. (oel/asd)