Soal Layanan, Gus Wali Minta Pegawai RS Purut Tanda Tangani Komitmen

1390

Pasuruan (wartabromo.com) – Para pegawai RSUD Purut R Soedarsono Kota Pasuruan menandatangani Pakta Integritas dan Komitmen Bersama dengan Walikota Pasuruan, Selasa (13/04/2021) siang.

Penandatanganan tersebut digelar di Aula RSUD Purut R Soedarsono dan dilakukan sendiri oleh Walikota Pasuruan, Syaifullah Yusuf; Plt Direktur RSUD Purut, dr Muhammad Burhan; dan perwakilan pegawai RS yang meliputi dokter, perawat dan tenaga kesehatan lainnya.

Tak ketinggalan, Wakil Walikota Pasuruan, Adi Wibowo yang juga hadir dalam penandatanganan tersebut.

Dalam Pakta Integritas tersebut, total ada 11 poin penting yang harus dilaksanakan oleh seluruh pegawai di RSUD Purut R Soedarsono. Beberapa diantaranya yakni berkomitmen untuk tidak melakukan praktik kedokteran di luar rumah sakit selama menjalankan tugas dan kewajiban pada jam layanan yang sudah ditetapkan oleh RSUD Purut.

Kemudian berkomitmen memenuhi target capaian indikator mutu nasional rumah sakit dan capaian standart pelayanan minimal rumah sakit (SPM RS) yang ditetapkan Kementrian Kesehatan, serta selalu disiplin dalam menjalankan pekerjaan atau pelayanan sesuai dengan uraian tugas, tanggung jawab dan wewenang yang diberikan oleh RSUD Purut.

Menurut Walikota, Pakta Integritas bukan sekedar tertulis saja. Akan tetapi harus diaktualisasikan oleh seluruh pegawai tanpa alasan apapun.

“Saya akan mengawasi sendiri bagaimana perubahan yang akan tampak di pelayanan RS Purut dalam beberapa bulan ke depan,” katanya.

Dengan pakta integritas, Gus Ipul, sapaan akrab Walikota Pasuruan ini akan dapat mengetahui komitmen seluruh pegawai dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien.

Sebab selama ini, mindset pelayanan di RSUD Purut masih jauh dari kata ideal. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya keluhan pasien ataupun keluarga pasien yang kecewa dengan bentuk pelayanan yang diberikan maupun fasilitas yang ada di rumah sakit Pemkot Pasuruan ini.

“Rumah Sakit ini merupakan Layanan bidang kesehatan yang menyangkut nyawa manusia. Jauh sebelum saya kampanye dan sampai saya menjadi Walikota Pasuruan, sampai sekarang hampir semuanya mengeluhkan pelayanan di RS Purut,” ucapnya.

Lebih lanjut Gus Ipul mencontohkan, pelayanan para perawat yang tak memberikan senyum pada pasien, antrian pasien yang masih panjang lantaran menunggu datangnya dokter, serta belum banyaknya alat yang bisa difungsikan dengan segera.

“Kenapa swasta jauh lebih baik. Itu persepsi, betul apa tidak, harus diuji dan dijawab. Muncul dalam survey atau bahkan sampai di omongan warung yang bilang kalau pelayanan RS Purut kurang ramah atau senyum kepada pasien dan keluarga. Layanan kurang mengenakkan, disuruh beli infus dulu, beli ini dan itu dulu di luar, dan lain sebagainya. Inilah yang harus dirubah caranya,” jelasnya.

Untuk itu, Gus Ipul mentargetkan, 3 bulan ke depan, pelayanan kesehatan di RSUD Purut R Soedarsono Kota Pasuruan, harus berubah. Termasuk pelayanan berbasis digital.

“3 Bulan semuanya harus berubah meskipun secara simultan,” tutupnya. (mil/yog)