Catat, Manusia yang Begini Ternyata Lebih Buruk Dari Iblis dan Fir’aun

1853

 

Pasuruan (WartaBromo.com) – Iblis dan Fir’aun adalah makhluk paling durhaka kepada Allah swt. Keduanya terbilang sosok antagonis dalam kehidupan manusia.

Allah Swt telah mengutuk keduanya dan menjamin neraka Jahanam sebagai tempat terakhir di akhirat. Tak terbayang jika ada manusia yang ternyata lebih buruk dibanding Fir’aun dan Iblis.

Gus Aly Fikri Mahfudz, Pengasuh Pondok Pesantren Ar-Riyadh, Wrati Kejayan mengisahkan, suatu ketika Iblis datang menemui Fir’aun.

Iblis kemudian berkata pada Fir’aun tentang keberanian Fir’aun yang mengaku sebagai Tuhan. Sedangkan Iblis saja tak berani melakukan itu sekalipun ilmu Iblis lebih tinggi daripada Fir’aun.

“Mendengar itu Fir’aun lantas bertanya pada Iblis : apakah aku sebaiknya berhenti mengaku menjadi Tuhan? Nah, Iblis melarangnya, malah menyuruh Fir’aun melanjutkan perilakunya agar bisa masuk neraka bersama Iblis,” tutur Gus Ali.

Baca Juga :   Tips Khatam Alquran Selama Ramadan, Coba Yuk!

Dilanjutkan Gus Ali, Iblis lantas memberi tahu Fir’aun agar tak ragu-ragu melanjutkan pengakuannya sebagai Tuhan. Sebab, ada manusia yang lebih celaka daripada Iblis dan Fir’aun.

Siapakah itu? Tanya Fir’aun. Iblis menjawab : ia adalah manusia yang tidak mau memberi maaf kepada sesama manusia padahal sudah dimintai maaf.

“Karena itu BoloWarmo, jangan enggan memberi maaf sebab dengannya tak akan merugi. Apalagi di bulan Ramadan yang tak lama lagi memasuki Hari Raya Idul Fitri, ayo memberi maaf dengan ikhlas,” tegas Gus Ali.

Tak hanya itu, Gus Ali menambahkan, sebagai umat Nabi Muhammad SAW, sudah seharusnya mencontoh akhlak terpuji Rasulullah SAW. Di mana tak pernah membalas manusia sekalipun disakiti, kecuali jika mengancam agama Allah Swt.

Baca Juga :   4 Kali Beruntun, Hilal Tak Terlihat di Pantai Duta

“Kanjeng Nabi gak pernah menghukum seseorang untuk urusan pribadinya kalau disakiti, lain halnya jika menyangkut urusan agama yang disakiti, maka Kanjeng Nabi SAW akan membelanya,” jelasnya.

Sehingga ditegaskan kembali untuk mendapatkan rida Allah Swt, tak cukup dengan mengejar pahala di bulan puasa. Melainkan harus saling memaafkan sesama manusia di Hari Raya Idul Fitri nanti agar tidak menjadi orang paling celaka dari iblis dan Fir’aun. (trj/ono)