Santri Probolinggo Jalani Rapid Tes Antigen Massal

990

Probolinggo (WartaBromo) – Santri di Kabupaten Probolinggo ramai-ramai mengikuti rapid tes antigen yang disediakan oleh pemerintah daerah. Layanan gratis di setiap Puskesmas itu diserbu, mengingat mereka akan kembali ke pondok pesantren masing-masing.

Seperti yang terlihat di Puskesmas Kraksaan pada Sabtu, 22 Mei 2021. Ada sekitar 165 santri yang akan kembali ke Ponpes Lirboyo Kediri mendatangi fasilitas kesehatan milik pemerintah itu. Dengan menerapkan protokol kesehatan, satu per satu santri dari berbagai desa dan kelurahan, diambil sampel cairan hidungnya.

Layanan tes cepat deteksi virus Corona itu, diberikan secara cuma-cuma oleh Pemkab Probolinggo. Santri cukup membawa kartu keluarga, kartu tanda penduduk atau kartu santri. Mereka pun langsung mendapat layanan tes antigen.

Baca Juga :   Corat-coret Seragam dan Konvoi Kelulusan, Puluhan Pelajar Probolinggo Diamankan Polisi

Menurut KH. Hafidzul Hakiem Noer, ketua Lembaga Ittihadul Muballighin (LIM) Ponpes Lirboyo, hasil rapid tes antigen merupakan bekal para santri. Agar mereka diperbolehkan kembali ke Ponpes. Jika negatif, mereka pun bisa balik belajar.

“Semuanya gratis, rencananya nanti malam kembali. Semuanya pun rombongan, nanti ada beberapa titik penjemputan, baik putra dan putri,” sebutnya.

Kiai yang karib dipanggil Nun Hafid itu, menyebut persyaratan membawa surat rapid tes antigen dengan hasil negatif, merupakan upaya menekan penyebaran Covid-19. Lembaga pendidikan Islam, ingin memberikan contoh yang baik bagi masyarakat. Juga mengajak warga untuk berjihad melawan Covid-19 dengan cara menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

“Ya ini, untuk menerapkan protokol kesehatan. Yang belajar dan mengajar di pondok suasana kondusif dan steril, tidak terpapar virus Corona. Sehingga pandemi ini cepat berakhir,” kata salah satu pengasuh Ponpes Nurul Qodim Kalikajar, Paiton itu.

Baca Juga :   Begini Langkah Pemkab Probolinggo Fasilitasi Mahasiswa di Cina

Layanan gratis itu, disambut gembira oleh para wali santri. Karena mereka tertolong dari segi pembiayaan. Dimana rapid tes antigen secara mandiri, biayanya sekitar Rp 200 ribu.

“Terima kasih kepada Pemkab Probolinggo yang telah memfasilitasi rapid tes antigen secara gratis. Tentu ini demi keselamatan putra-putri kami di pesantren,” ujar Abdul Manaf, salah satu wali santri.

Pada rapid tes antigen massal itu, tak ada santri yang dinyatakan reaktif atau positif covid-19. “Sejauh ini negatif. Untuk layanan ini, tidak ada batasan jumlahnya, kami melayani pada jam kerja,” kata Kepala Puskesmas Kraksaan, Nur Yakub.

Pemkab Probolinggo menyediakan layanan rapid test antigen bagi santri yang akan kembali ke pondok pesantren atau ponpes. Hasil koordinasi dengan berbagai pihak, antara lain Kantor Kemenag Kabupaten Probolinggo dan pengurus pondok pesantren.

Baca Juga :   Tiap Hari Dengar Innalillahi di Desa hingga Pensiunan PNS Bakal Dapat Rp1 Miliar | Koran Online 30 Juli

Pemkab juga menyiapkan tempat isolasi bagi santri, jika hasil rapid test antigen menunjukkan hasil reaktif. Tempat isolasi disiapkan di dua tempat. Yakni di Kecamatan Paiton dan Kecamatan Maron. (cho/saw)