Guru Belum Divaksin, Puluhan SD dan SMP di Pasuruan Tak Bisa Belajar Tatap Muka

876

Pasuruan (wartabromo.com) – 10 SD (Sekolah Dasar) dan 1 SMP Negeri di Kabupaten Pasuruan tak dapat menggelar uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang sudah dimulai sejak Jumat (28/05/2021) lalu.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pasuruan, Ninuk Ida Suryani melalui Kasi Kurikulum Pendidikan Dasar, Mochammad Syafi’i mengatakan, kesebelas sekolah tersebut terdiri dari SMP Negeri 2 Bangil, SDN Manaruwi 1 dan SDN Manaruwi 2, SDN Masangan, SDN Raci 1 dan SDN Raci 2, SDN Gempeng 1 dan SDN Gempeng 2, SDN kalirejo, SDN Kalianyar 1 dan 2, serta SDN tambakan.

Keseluruh sekolah tersebut tak bisa menggelar PTM lantaran belum semua guru mengikuti vaksin selama dua kali. Rata-rata masih satu kali vaksinasi, sehingga pembelajaran tetap dilaksanakan secara daring (dalam jaringan).

“Sesuai petunjuk Satgas Penanganan Covid-19 bahwasanya syarat simulasi PTM adalah sudah selesainya vaksinasi guru dan tenaga kependidikan selama dua kali. Kalau satu kali, masih belum diperbolehkan,” kata Syafi’i di sela-sela monitoring simulasi PTM di SMP Negeri 1 Bangil, Senin (31/05/2021).

Baca Juga :   Soal Belajar secara Tatap Muka, Begini Sikap Pemkot Probolinggo

Khusus untuk 10 SD yang tak bisa menggelar uji coba PTM, seluruhnya merupakan sekolah yang berada dalam koordinasi Puskesmas Raci. Kata Syafi’i, vaksinasi kedua para guru dan tenaga kependidikan pada 10 sekolah di atas baru akan dilaksanakan pada 2 Juni besok.

“Vaksin kedua baru dilakukan tanggal 2 juni besok. Karena antara vaksin satu pertama dengan kedua harus ada jarak 2 minggu atau 14 hari,” terangnya.

Meski 11 sekolah negeri tersebut tidak bisa menggelar simulasi PTM, tapi Dispendik Kabupaten Pasuruan meyakini bahwa PTM yang akan diresmikan pada tahun ajaran baru 2021/2022, juli mendatang bisa dilaksanakan dengan protokol kesehatan ketat

“Insya Allah semuanya siap. Termasuk yang hari ini terpaksa urung menggelar simulasi,” singkatnya.

Baca Juga :   Bapak Ibu, Begini Skenario Uji Coba Sekolah Tatap Muka di Kota Pasuruan

Lalu bagaimana dengan sekolah swasta yang juga ingin menggelar uji coba PTM, Syafi’I menegaskan bahwa vaksinasi guru dan tenaga kependidikan masih belum merata pada sekolah-sekolah swasta yang ada di Kabupaten Pasuruan. Hal itu dikarenakan jumlah SD negeri/swasta yang sangat banyak hingga mencapai 717 lembaga. Begitu pula dengan jumlah SMP Negeri yang mencapai 63 lembaga dan 95 SD swasta.

“Intinya adalah ketersediaan vaksin yang memang belum sepenuhnya datang. Tapi Insya Allah, juni ini dihabiskan semua untuk guru dan tenaga kependidikan se- Kabupaten Pasuruan,” ucapnya.

Sementara itu, saat ditanya perihal hasil evaluasi monitoring PTM tyang dimulai jumat (28/05/2021) hingga hari ini, Syafi’i mengacungkan jempol. Menurutnya, semua sekolah sudah melaksanakan prokes (protokol kesehatan) dengan sangat bagus. Mulai dari ketersediaan wastafel, hand sanitizer dan masker, pembagian jumlah siswa dalam kelas hingga pembentukan satgas Covid-19 yang diambilkan dari guru dan siswa.

Baca Juga :   Tracing Kontak Erat Guru di SDN Kebonsari, 3 Murid Reaktif Swab Antigen

“Termasuk data dukungan orang tua dan pernyataan komite sekolah yang mendukung digelarnya uji coba PTM. Alhamdulillah nilainya hampir 100,” ungkapnya.

Seperti yang terlihat di SMPN 1 Bangil dan SMPN 3 Bangil.

Dari pantauan di lapangan, kedua sekolah ini sedikit memiliki perbedaan dalam tata cara simulasi. Untuk SMPN 1 Bangil memasukkan 50% jumlah siswa per kelasnya. Sedangkan di SMPN 3 Bangil justru hanya 30% dari total siswa di masing-masing kelas. (mil/yog)