Bromo Ditutup untuk Wisatawan Saat Kasada

1483

Sukapura (WartaBromo) – Warga Suku Tengger di lereng Gunung Bromo akan menyelenggarakan ritual adat Yadnya Kasada pada 24 Juni 2021. Otoritas setempat akan menutup kunjungan wisatawan ke Gunung Bromo sebagai upaya pencegahan virus corona.

Ketua Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Probolinggo, Bambang Suprapto mengatakan pihaknya tetap melaksanakan Yadnya Kasada meski masih dalam pandemi Covid-19. Sama seperti tahun lalu, perayaan ritual adat tersebut dikhususkan bagi Suku Tengger saja dan tidak dibuka untuk umum. Artinya tidak ada kunjungan wisatawan baik lokal maupun mancanegara.

“Kasada tahun ini tetap berlangsung, hanya berlaku bagi penduduk lokal atau internal Tengger. Meski begitu, pelaksanaannya tetap memperhatikan protokol kesehatan karena dalam kondisi pandemi korona,” sebut Bambang saat dikonfirmasi wartabromo.com pada Jumat, 4 Juni 2021.

Baca Juga :   Aktivitas Meningkat, Pengunjung Bromo Menurun

Guru Agama Hindu itu, tak menampik jika ritual Yadnya Kasada merupakan magnet yang mampu menarik wisatawan nusantara dan mancanegara. Namun, demi kebaikan bersama, maka masyarakat luar tidak diperkenankan hadir.

“Ini hasil keputusan bersama. Namun, masih menunggu perkembangan lebih lanjut. Kami sudah meminta Pemkab Probolinggo untuk mensosialisasikan hal itu,” lanjut anggota Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Probolinggo.

Ritual Yadnya Kasada secara umum tidak banyak perubahan. Ritual inti di Pura Luhur Poten atau Sanggar Agung di lautan pasir Bromo tidak diotak-atik, mengingat sangat sakral. Untuk acara seremonial, yakni resepsi dan penobatan tokoh yang biasa dilakukan tiap tahun di pendapa agung Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo ditiadakan.

Baca Juga :   Polisi Tidak Menahan Nelayan Pelaku Pengeroyokan

Dalam menerapkan protokol kesehatan dan memperketat keamanan, tidak hanya mengandalkan pecalang. Melainkan melibatkan TNI-POLRI dan Satpol PP. Mereka akan memeriksa identitas warga yang akan masuk ke lokasi ritual. Jika bukan masyarakat Tengger, maka diharapkan untuk kembali.

“Dalam rapat bersama diputuskan akan memberlakukan penjagaan siapa saja yang hendak masuk ke wilayah Gunung Bromo. Disaring di cek poin menuju arah Bromo. Jika pada waktu normal boleh masuk, nanti tidak. Bagi yang mau datang, pasti diperiksa. Kalau bukan orang Tengger, maka harus kembali,” kata Supoyo, tokoh masyarakat Suku Tengger.

Warga Suku Tengger, kata Supoyo, diimbau untuk menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Mereka diwajibkan memakai masker dan menjaga jarak saat Yadnya Kasada.

Baca Juga :   Pemeran Video Bugil Pasuruan Ditangkap hingga Bayi Ganteng Dibungkus Kresek Dibuang di Tanah Kosong | Koran Online 2 Maret

“Itu wajib (memakai masker). Sebagai ikhtiar dalam mencegah penyebaran Covid-19. Jika pandemi berakhir, wisata berkembang, ekonomi juga meningkatkan,” tandas anggota DPRD Kabupaten Probolinggo itu. (lai/saw)