Butuh Rp16 Miliar Untuk Tangani Covid-19, Pemkot Probolinggo Bidik Perdin Dewan

623

Probolinggo (WartaBromo) – Pemkot Probolinggo bakal me-refocusing anggaran untuk penanganan Covid-19. Salah satunya yang dibidik adalah anggaran perjalanan dinas (Perdin) di DPRD Kota Probolinggo.

Wali Kota Probolinggo, Hadi Zainal Abidin mengatakan anggaran untuk penanganan Covid-19 sebesar Rp 16,5 miliar, bahkan diperkirakan lebih. Sebab, itu menurut hitungan sementara. Dana sebanyak itu untuk biaya penanggulangan penyebaran virus sampai Desember 2021.

“Anggaran yang dibutuhkan banyak. Karena jumlah yang terpapar tahun ini lebih banyak dari tahun sebelumnya. Anggaran ini juga untuk petugas (Nakes) dan operasi yustisi. Di tingkat RT juga ada petugas. Itu juga butuh biaya,” sebutnya pada Selasa, 13 Juli 2021.

Hadi juga menjelaskan dana refocusing untuk Kesehatan (penanganan kesehatan), Bantuan Sosial dan Ekonomi. Di antaranya, pendirian rumah sakit darurat di areal Rusunawa Mayangan. Berikut sarana dan prasarana (alat) kesehatan dan obat-obatan.

Baca Juga :   Pencari Kerang Ini Rela ke Pelosok Desa, Bangkitkan Literasi di Tengah Pandemi

“Untuk kebutuhan kesehatannya saja Rp 12,5 Miliar. Belum termasuk pengadaan tabung oksigen dan ventilator. Karena itu perlu ada refocusing anggaran, salah satunya ya Perdin di dewan,” ucap dia.

Namun dalam rapat antara eksekutif dengan legislatif di gedung Comand Centre (dulu Shaba Bhina Praja) kantor Wali Kota Probolinggo pada Senin, 12 Juli, tak menghasilkan keputusan. Belum memastikan jumlah anggaran Perdin yang bisa di-refocusing untuk percepatan penanganan Covid-19. Alasannya, besaran anggarannya masih akan dibicarakan di rapat pimpinan.

“Ada jeda waktu untuk membahas refocusing. Tapi itu tidak dilakukan, sehingga dewan belum menentukan jumlah anggaran perdin-nya yang di-refocusing,” tandas Wali Kota Probolinggo dengan nada kecewa.

Baca Juga :   Pria Probolinggo Tewas di Hutan Mahoni Usai Rem Motornya Blong

Ketua DPRD Kota Probolinggo, Abdullah Mujib mengatakan, pada prinsipnya siap anggaran Perdinnya di-refocusing untuk penanganan Covid-19. Karena untuk kemaslahatan dan kepentingan masyarakat. Hanya saja, pihaknya belum bisa menentukan besaran refocusingnya.

Apalagi dalam pertemuan itu, Wakil Ketua 1 Abdul Harus Nasution dan Wakil Ketua II Fernanda Zulkarnain tidak hadir. Karena alasan keperluan pribadi dan keluarga. “Masih perlu kita bicarakan dengan teman-teman. Di sisi lain, kita punya program yang harus dijalankan dan tidak boleh ditinggalkan,” ujarnya ketika dikonfirmasi. (lai/saw/may)