2.981 Warga Kota Probolinggo Mendapat Bansos Saat PPKM Darurat

1389

 

Mayangan (wartabromo.com) – Pemkot Probolinggo menyalurkan bantuan sosial (Bansos) kepada warga terdampak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Penyaluran ini  supaya warga patuh, sehingga penyebaran Covid-19 dapat ditekan.

Berdasarkan data dari Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak (Dinsos P3A) Kota Probolinggo, ada 2.981 warga di 29 kelurahan menerima bansos. Masing-masing penerima mendapatkan uang tunai Rp 200 ribu.

Penyalurannya dimulai sejak Senin, 12 Juli 2021 dan dilaksanakan secara bertahap. Tiap sesinya dijatah 25 orang per sesi per kelurahan. Hal itu dilakukan untuk menghindari kerumunan.

Wali Kota Probolinggo, Hadi Zainal Abidin memantau penyaluran Bansos tersebut. Memastikan bansos tersalurkan sesuai data warga yang berhak menerima. Sebab ia masih mendapat laporan adanya warga yang tak dapat bansos dari Pemkot Probolinggo. Sebagai imbas dari PPKM Darurat yang diterapkan sejak 3 Juli lalu.

Baca Juga :   Siswa SDN Gunggungan Lor Sekolah di Tenda BPBD

Upaya itu sebagai salah satu wujud transparansi pemerintah, dalam meyalurkan bantuan bagi warga terdampak PPKM Darurat. “Di medsos ada yang inbox katanya tidak menerima bansos ini. Maka segera kami cek datanya. Ternyata dia dapat, nah ini yang perlu ditindak lanjuti,” kata Wali Kota Probolinggo, Hadi Zainal Abidin, Rabu (14/7/2021).

Sejauh ini, data penerima bansos akibat PPKM Darurat sudah dipetakan secara sistematis. Data ‘by name by addres’, sudah dibukukan sesuai data kemiskinan. Sehingga siapa penerima, alamat dimana sudah ada. Bahkan data itu juga dilengkapi dengan foto si penerima.

“Makanya kami menghimbau pada masyarakat, jangan sampai ada warga yang berhak menerima tapi terlewat. Laporkan pada kami, akan kami cek dan pastikan. Jika tidak dapat maka akan segera kami berikan,” tegasnya.

Baca Juga :   Koran Online 8 Feb : Tim SAR Temukan Mayat Wanita di Sungai Porong, hingga Pemuda Ini Hancurkan Motornya Karena Ditilang:

Dalam kesempatan itu, ia pun mengimbau masyarakat untuk mentaati penerapan PPKM Darurat yang berlangsung sampai 20 Juli mendatang. Dengan tetap disiplin menggunakan masker, mencuci tangan menggunakan sabun pada air yang mengalir, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas.

Sehingga diharapkan jumlah angka penyebaran Covid 19 di Kota Probolinggo terus menurun dan semakin melandai. “Mari kita semua mematuhi imbauan pemerintah. Kalau kita semua tertib, disiplin, (maka angka penyebaran Covid-19) cepat landai, sehingga masyarakat bisa melakukan aktivitas seperti semula,” imbaunya.

Berdasarkan data pantauan Covid-19 di Kota Probolinggo per tanggal 13 Juli 2021, diketahui kasus aktif ada sebanyak 248 kasus. Angka ini dinilai Wali Kota Habib Hadi sangat tinggi bila dibanding tahun sebelumnya.

Nah, dengan adanya aturan penerapan PPKM Darurat di Kota Probolinggo sejak 3 Juli lalu, Habib Hadi menyebut, langkah itu cukup efektif dirasakan. Terbukti, dari 321 kasus aktif pada tanggal 10 Juli lalu, angka ini menurun menjadi 248 kasus pada 13 Juli 2021.

Baca Juga :   Ada Ratusan Ribu Ton Sampah di Kabupaten Probolinggo, Tapi yang Bisa Diangkut Hanya Segini

“Ini adalah upaya nyata yang bisa kita lakukan.Tapi tentunya saya berharap, masyarakat (juga) harus bersama-sama (mendukung program) pemerintah. Mudah-mudahan semuanya berangsur membaik. Inilah bentuk betapa pentingnya kepedulian kita,” tandas politisi PKB itu.

Bansos itupun disambut gembira warga penerima. Yuni, wanita penjual gorengan di Mayangan menyebut, bantuan itu cukup berarti. Sebagai penunjang selama merosotnya penghasilan selama PPKM Darurat berlangsung.

“Alhamdulillah mas, bisa untuk tambahan biaya anak sekolah. Sekarang penghasilan lesu, karena PPKM ini,” ujarnya. Sebab selama PPKM Darurat berlangsung, omzet jualan gorengan Yuni menurun drastis. Karena masyarakat memilih untuk diam di rumah serta membatasi aktifitas di luaran.