Tiap Bulan Habis 1 Miliar, Perdin Dewan Tersisa 5,6 Miliar

579

Probolinggo (WartaBromo) – Anggaran perjalanan dinas (Perdin) DPRD Kota Probolinggo tersisa Rp 5,6 miliar untuk 5 bulan ke depan. Anggaran itu, kemungkinan akan berkurang karena akan di-refocusing untuk penanganan Covid-19.

Sekretaris DPRD setempat, Teguh Bagus Sujarwo menyebutkan anggaran Perdin yang tersedia saat ini sebesar Rp 5,6 miliar. Dana itu akan digunakan untuk Perdin mulai Agustus hingga Desember.

“Kalau tentang biaya Perdin dewan, setiap bulannya Rp 1 miliar,” sebut ia pada Rabu, 14 Juli 2021.

Ia mengatakan anggaran dewan tahun ini sudah di-refocusing sebesar Rp 2,5 miliar. “Soal berapa yang akan di-refocusing, kami serahkan ke DPRD. Kami kan hanya sekwan. Kepala OPD kami, 30 orang yang duduk di dewan,” terang mantan Kepala Bakesbangpol itu.

Baca Juga :   Habiskan Rp500 Juta, RPJMD Kota Probolinggo Diduga Copas

Baca juga: Butuh Rp16 Miliar Untuk Tangani Covid-19, Pemkot Probolinggo Bidik Perdin Dewan

Wakil Ketua II DPRD Kota Probolinggo, Fernanda Zulkarnain mengaku dirinya mempermasalahkan anggaran Perdin akan di-refocusing. “Intinya sah-sah saja mau me-refocusing anggaran mana saja. Yang penting ada skala prioritas,” ujar ia ketika dihubungi secara terpisah.

Politisi Partai Golkar itu, menyebut jika Pemkot Probolinggo memiliki anggaran BTT (Biaya Tidak Terduga) senilai kurang lebih Rp 15 M.

“Dana sebanyak itu bisa digunakan Bansos ke masyarakat. Tinggal menggeser TAPD-nya. Kalau masih kurang untuk bansos, bisa me-refocusing anggaran OPD-OPD,” kata ia.

Contohnya, kata Fernanda, yakni anggaran Sekretariat Dewan, Dinas PUPR, Dispendik atau OPD lainnya. Menurutnya, anggaran yang sekiranya tidak berjalan maksimal, bisa di-refocusing. Seperti pembangunan yang tidak bisa digarap atau diselesaikan di tahun ini, anggarannya juga bisa di-refocusing. “Hal seperti itu dianjurkan oleh pemerintah pusat,” sebutnya.

Baca Juga :   Diisukan Selingkuh, Begini Penjelasan Ketua DPRD Kota Probolinggo

“Jangan sampai terjadi seperti tahun lalu, yang meninggalkan sisa anggaran sebesar Rp 40 M lebih lantaran tidak terserap. Kalau anggaran sebesar itu untuk bantuan masyarakat, bisa ratusan ribu orang yang dapat,” lanjut Fernanda. (lai/saw)