Bikin Rusuh saat Demo PPKM Darurat di Kota Pasuruan, Ratusan Pemuda Diamankan Polisi

8031

Pasuruan (WartaBromo.com) – Ratusan pemuda ditangkap polisi dan dibawa ke Polres Pasuruan Kota. Mereka ditangkap setelah bikin rusuh karena terprovokasi poster propaganda ajakan menolak PPKM Darurat dan merusak pos polisi.

Baca: Tolak PPKM Darurat, Massa Rusak Pos Polisi di Kota Pasuruan

Kapolres Pasuruan Kota, AKBP Arman mengatakan, ratusan pemuda ini terprovokasi poster ajakan aksi menolak PPKM Darurat yang beredar beberapa hari terakhir.

Arman menyebut, mereka rata-rata bukan warga Kota Pasuruan. Ada yang dari Kecamatan Winongan, Kecamatan Lekok, dan bahkan ada yang dari Probolinggo.

Aksi mereka pun tak terkoordinir dan seperti tak terkonsep. Massa terpecah di sejumlah titik Kota Pasuruan. Di salah satu titik, situasi sempat memanas. Massa melempari polisi dengan batu dan merusak satu pos polisi di simpang tiga Jalan Slagah.

Baca Juga :   Kota Pasuruan Akan Bangun Stadion Baru

Setelah itu massa kabur ke arah Kelurahan Petamanan dan sebagian lagi ke arah Kelurahan Kandangsapi. Mereka kabur dan sembunyi di gang-gang pemukiman warga.

Bahkan, kata Arman, ada yang sampai sembunyi di atap rumah warga hingga mengakibatkan atap tersebut jebol. Namun kemudian polisi akhirnya menangkap mereka dan membawanya ke Polres Pasuruan Kota.

“Sementara ini masih didata dan dilanjutkan pemeriksaan, karena yang bersangkutan sudah melempari petugas dengan batu dan merusak pos polisi,” ujar Arman.

Arman melanjutkan, ratusan pemuda ini masih diperiksa untuk menelusuri siapa yang memprovokasi atau yang menggerakkan mereka. Selain itu, saat ini polisi juga masih menelusuri siapa pembuat poster yang beredar di media sosial.

Baca Juga :   Ayah Anggota Dewan yang Gelar Pesta Nikah saat PPKM Didenda Rp 20 Juta

“Itu masih kita telusuri,” imbuhnya.

Sebagaimana diketahui, beberapa hari belakangan beredar poster propaganda yang mengajak masyarakat melakukan aksi menolak PPKM Darurat karena dinilai menindas rakyat kecil. Poster tersebut tersebar melalui aplikasi WhatsApp dan Facebook.

Namun demikian, dalam poster tidak disebutkan siapa orang atau pihak atau lembaga mana yang bertanggung jawab. Hingga saat ini belum diketahui siapa pembuat dan penyebar pertama poster tersebut. (tof/asd)

Simak videonya: