Kota Probolinggo Zona Kuning, Sekolah Dasar Mulai Belajar Tatap Muka

965

Mayangan (wartabromo.com) – Memasuki PPKM Level 2, dua puluh sekolah dasar di Kota Probolinggo mulai menggelar ujicoba pembelajaran tatap muka. Seluruh siswa antusias mengikuti proses belajar mengajar, termasuk pelajaran olahraga.

Seperti di SDN Sukabumi 10, saat menggelar uji coba pembelajaran tatap muka. Seluruh siswa antusias mengikuti tahapan uji coba yang baru pertama kali digelar ini.

Menariknya, bukan hanya saat mata pelajaran umum di dalam kelas saja. Siswa juga semangat mengikuti praktek pelajaran olahraga yang selama ini teorinya hanya dilakukan secara daring atau online.

“Mereka cukup antusias, karena memang sudah lama tidak olahraga dan belajar tatap muka seperti ini. Sehingga mereka itu ceria sekali,” kata guru olahraga, Alfan, Kamis (16/9/2021).

Baca Juga :   Yes! 990 Keluarga Miskin di Probolinggo Dapat Top-Up BLT DD

Tercatat ada dua puluh sekolah dasar yang menggelar ujicoba pembelajaran tatap muka dalam PPKM level dua ini. Semuanya berasal dari lima kecamatan yang ada di Kota Probolinggo. Yakni Kecamatan Mayangan, Kanigaran, Kademangan, Kedopok, dan Wonoasih.

Dari setiap kecamatan ini, diambil empat sekolah dasar. Yang terdiri dari tiga sekolah dasar negeri dan satu sekolah dasar swasta. Saat pembelajaran tatap muka ini, baik siswa maupun guru tetap menggunakan piranti protokol kesehatan. Seperti masker dan faceshield.

Pada saat menerangkan pelajaran pun, guru menggunakan pengeras suara. Agar siswa bisa mendengar suara guru dengan lebih jelas. Sehingga materi yang disampaikan bisa diterima dengan baik oleh siswa.

Baca Juga :   Pelajar Mencuri di Masjid Baitur Rahman Pajarakan

Kepala SDN Sukabumi 10, Ninik Darmawati menyebut, siswa yang datang ke sekolah hanya 50 persen dari keseluruhan siswa. “Selain itu kami juga sudah atur posisi tempat duduk, agar siswa tidak berpindah. Jumlah kursi pun, sudah pas, sesuai dengan jumlah siswanya itu,” ujarnya.

Sementara itu, pengawas sekolah dasar Kecamatan Mayangan, Sumarji menjelaskan, sekolah dasar yang diperbolehkan menggelar ujicoba pembelajaran tatap muka berada di lokasi dengan mobilitas sosial yang tidak terlalu tinggi.

Selebihnya, selain wajib menerapkan protokol kesehatan secara ketat, guru kelas atau guru pengajar juga harus dalam kondisi sehat. Uji coba pembelajaran tatap muka untuk sekolah dasar ini bakal berlangsung hingga 2 Oktober nanti. Jika tidak ada kendala dalam uji coba ini, maka proses pembelajaran tatap muka akan dilanjutkan setelahnya. (lai/saw)