Bakul Rujak Nyaris Bangkrut Karena Pandemi, Selamat Berkat BLT

829

Mayangan (wartabromo.com) – Wajah nenek bakul rujak ini mendadak sumringah ketika Ia mendapat BLT kompensasi pandemi covid19 dari Kodim 0820 Probolinggo. Uang itu, rencananya akan digunakan untuk membangun kembali, usaha warung rujaknya yang nyaris bangkrut.

Misti, lansia 60 tahun mengungkap, selama pandemi covid19 melanda dua tahun belakangan, usaha warung rujaknya di Kelurahan Mayangan, mati suri. Setiap hari yang biasanya begitu ramai, kini nyaris tidak ada pembeli. Penghasilan satu-satunya yang dimiliki ini pun menjadi tak menentu.

“Kadang Rp50 ribu sampai Rp85 ribu. Kadang tidak ada pembeli sama sekali,” kata Misti, lirih, Selasa (19/10/2021).

Untuk menyambung hidup, Misti akhirnya bergantung kepada anak dan kerabatnya. Hasil penjualan rujak cingur sudah tidak lagi mencukupi biaya hidup. Bahkan untuk berobat sampai kebutuhan tak terduga, seperti undangan hajatan tetangga semakain sulit teratasi.

Baca Juga :   Gerindra Sarankan Gus Ipul Bersabar Menunggu Pilgub hingga BOS Boleh Digunakan untuk Belanja Paket Data | Koran Online 29 Juli

Tapi Misti tetap bertahan. Karena jika sampai warungnya tutup, maka tidak ada lagi penghasilan yang bisa ia dapatkan. Sampai akhirnya, Babinsa setempat mendatangi warung sederhana milik Misti. Mengabarkan bahwa dirinya mendapat BLT kompensasi pandemi dari pemerintah pusat. BLT itu disalurkan melalui Kodim 0820 Probolinggo.

Gelombang pertama kali ini, bantuan disampaikan kepada sekitar 300 pedagang dari Kelurahan Mayangan dan Pilang. Gelombang ke dua dan selanjutnya bakal dijadwal ulang.

Dandim 0820 Probolinggo, Letkol Arh. Arip Budi Cahyono mengatakan, pihaknya tak hanya menyalurkan BLT. “Kami juga siapkan vaksin, bagi penerima bantuan yang belum mendapat suntikan vaksin,” ujarnya.

Guna mempercepat penyaluran BLT pada 1.200 PKL dan warung kecil, pemerintah pusat juga libatkan Kodim 0820 Probolinggo. Bantuan itu disalurkan secara bergelombang. Setelah sebelumnya, Babinsa setempat melakukan verifikasi data ‘By name by addres’. Sehingga tidak ada tumpang tindih data penerima bantuan.

Baca Juga :   Sindir Pemkot Probolinggo, 3 Dewan Ini Rabat Jalan Brantas

“Para Babinsa datang langsung ke rumah-rumah PKL dan pemilik warung untuk pendataan. Kami ingin pastikan penerima manfaat benar-benar para PKL dan warung,” kata Arip.

Saat berkunjung untuk pendataan itulah, Babinsa memotret pedagang langsung di depan lapak masing-masing. Sehingga bantuan sebesar Rp 1,2 juta itu, benar-benar bisa menyelamatkan usaha kecil di masyarakat.

Salah satunya, seperti yang dialami oleh Misti, bakul rujak cingur asal Kelurahan Mayangan. Bantuan modal itu, menjadi salah satu sarana untuk menambah modal jualan di warungnya itu. (lai/may)