Serok Fulus dari Budidaya Ikan Discus

2064
“Dulu anak minta buatkan akuarium, entah kenapa saya langsung tertarik dengan ikan discus. Sampai detik ini, hobi saya bisa menjadi rezeki keluarga.”
Laporan : Akhmad Romadoni AKHMAD Taufik tak henti mengumbar senyum kala bercerita ihwal dirinya mulai menggeluti bisnis ikan discus. Maklum, ia senang karena berkat ikan yang disebutkan berasal dari Amazon itu kini banyak menghasilkan cuan. Kepada WartaBromo yang menemuinya, Akhmad Taufik menceritakan bagaimana awalnya ia memulai bisnis ini. “Tadinya tidak sengaja. Anak minta aquarium,” ujarnya. Ikan Discus merupakan ikan hias air tawar yang memiliki julukan king of aquarium karena menjadi salah satu ikan hias air tawar yang banyak diminati oleh penghobi ikan hias. Berasal dari lembah Sungai Amazon, ikan tersebut terkenal sulit untuk dipelihara. Namun, banyak pula yang berhasil memeliharanya dengan perawatan sederhana. Ahmad Taufik, seorang buruh pabrik di salah satu perusahaan di Kabupaten Pasuruan menjadi jutawan dari ikan hias tersebut. Berawal dari hobi merawat ikan, ia mulai memantabkan untuk membudiyakan ikan discus pada tahun 2018 lalu dirumahnya, Desa Bayeman, Kecamatan Gondang Wetan, Kabupaten Pasuruan. Dengan modal awal Rp500 ribu, Taufiq membeli 6 ekor ikan discus dengan berbagai jenis di Malang. Selama berbulan-bulan ia merawat ikan air tawar itu hingga bertelur. “Rasa bahagia datang saat ikan saya bertelur, mungkin sekitar ratusan benih telur,” kata Taufik saat ditemui di kediamannya yang sekaligus menjadi tempat budidaya ikan discus, Kamis (21/10/2021). Namun, rasa bahagia itu hilang seketika saat telur tersebut tak bisa menetas. Hampir 10 kali ikannya bertelur namun tak membuahkan hasil sama sekali. Meski begitu, semangat untuk membudidayakan ikan tersebut terus dilakukan. Taufiq kemudian mencari berbagai tutorial budidaya ikan dari youtube dan sosial media. Kemudian, Ia mempraktikan hasil belajar itu. Kerja kerasnya merawat air dan pakan ikan membuahkan hasil. Pertama kali ikannya menetas, pria ini bisa menjual sekitar 90 ekor discus yang sudah berusia 3-4 bulan. Harga yang dipatok mulai Rp65 ribu – Rp75 ribu. “Awal hoki saya, bisa dapat uang sejuta lebih waktu itu,” katanya. Ikan yang dikenal dengan warna sisiknya yang cerah dengan bentuk tubuh yang lebar seperti lingkaran ini membuat sejumlah orang tertarik untuk membeli. Apalagi saat pandemi covid-19 tahun 2020. Tahun itu jadi momen ia banyak meraup untung. Sebab, pandemi menjadikan warga lebih banyak berdiam di rumah. Sehingga mereka memutuskan untuk merawat berbagai macam. Ia bisa membuat frame dengan puluhan tank di rumahnya, dengan di isi ratusan ekor ikan discus. “Dulu anak minta buatkan akuarium, entah kenapa saya langsung tertarik dengan ikan discus. Sampai detik ini, hobi saya bisa menjadi rezeki keluarga,” lanjutnya dengan senyum bahagia. Ada belasan jenis ikan discus yang ia jual. Di antaranya, sunmerah, redmelon, golden yellow, pigeon, turkys, leopard, blue diamond, mozaik dan beberapa jenis lainnya. Ia menjual ikan discus dengan beberapa varian harga, mulai dari Rp45 ribu – Rp100 ribu, tergantung ukuran dan jenis ikannya. Rata-rata perbulan ia mendapatkan omset Rp5 juta – Rp8 juta dengan keuntungan sekitar Rp2 juta. Namun, saat ikan bertelur dan banyak membuahkan benih, ia bisa menjual ratusan ekor ikan discus. Tak pelak Taufiq bisa mendapat omset lebih dari Rp30 juta perbulan. “Bulan Agustus lalu, bisa menjual sekitar 250 ekor. Dengan omset mencapai Rp30 juta lebih,” tuturnya. Untuk pemasaran ia dibantu oleh istrinya, Siti Lailatul Komariyah (27). Ia menjual ikan melalui jejaring media sosial, Facebook, Instagram maupun media lainnya. Selain memasarkan, istri Taufiq ini juga rutin memberi makan ikan hingga membersihkan kotoran di akuarium.
Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.