Pelajar Probolinggo Dikeroyok Orang Tak Dikenal

1795

Mayangan (WartaBromo) – Seorang pelajar si Probolinggo diserang orang tak dikenal beberapa waktu lalu. Akibat kejadian ini, pelajar tersebut mengaku depresi.

Rudianto, seorang ayah di Kota Probolinggo mengaku anaknya menjadi korban pemukulan orang tak dikenal di halaman parkir rumah biliar. Kepada wartabromo.com, Rudianto berkisah MKS, anaknya, kini alami trauma mendalam.

“Anaknya trauma dan takut untuk pulang ke Probolinggo. Biasanya ia seminggu sekali pulang dari Surabaya,” sebutnya pada Jumat, 29 Oktober 2021.

Ia kemudian menceritakan kejadian naas yang menimpa anaknya terjadi pada Sabtu (23/10/21) sekitar pukul 21.45 WIB. Saat itu, pelajar berusia 15 tersebut hendak melihat pertandingan biliar di Billiard Wijaya, Jalan Hayam Wuruk, Kelurahan Jati, Kecamatan Mayangan. MKS dengan menaiki sepeda sport merah hendak memarkir kendaraannya.

Baca Juga :   Mitos Gerhana Matahari: Ada Buto hingga Makanan Teracuni

Kemudian seorang pria berkaos putih celana merah mendatangi korban. Pria itu lantas memukuli korban yang berkoas hitam. Tak hanya sekali, pukulan itu dilayangkan berkali-kali. Bahkan korban yang tak melawan, diseret hingga terjadi pemukulan yang juga dilayangkan teman pelaku berkaos gelap.

“Jadi putra saya ini, dipukuli bagian belakang kepala berkali-kali. Anak saya tidak kenal dengan pelaku, tidak ada hubungan pertemanan. Juga tidak tahu motifnya. Jadi tidak tahu permasalahannya,” lanjut Rudi.

Aksi premanisme itu, terekam cctv di lokasi parkiran. Video berdurasi 2 menit 10 detik itu, lantas viral di media sosial. Pihak keluarga korban berharap polisi menahan terduga pelaku pengeroyokan.

“Itu merupakan tindakan premanisme, hal itu tidak boleh ditoleransi. Apalagi anak saya itu masih pelajar dan dibawah umur. Kekerasan tidak boleh terjadi di Kota Probolinggo, ini preseden buruk,” tandasnya.

Baca Juga :   Awas! Jalur Bromo Via Probolinggo Longsor

Terkait kasus itu, wartabromo.com berusaha mengkonfirmasi kepada Kasatreskrim Polres Probolinggo Kota, AKP. Teddy Triandani. Baik melalui sambungan telepon, maupun pesan singkat via WA (WhatsApp). Namun, hingga berita ini ditulis, belum ada konfirmasi resmi dari kepolisian. (saw/may)