Ini Penyebab Erupsi Semeru yang Renggut Belasan Nyawa

1324

Lumajang (WartaBromo.com) – Intensitas hujan disebut-sebut menjadi penyebab erupsi Gunung Semeru, Kabupaten Lumajang pada Sabtu (4/12/2021).

Hal itu disampaikan Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Eko Budi Lelono saat jumpa pers virtual, Sabtu (4/12/2021) malam. Menurut Eko, erupsi yang terjadi bukan disebabkan adanya dorongan magma dari dalam.

“Tapi, akibat intensitas hujan yang memicu guguran lava hingga luncuran awan panas makin membesar,” terang Eko.

Dirinya bilang, berdasar data di stasiun pengamatan, erupsi yang terjadi saat ini tidak jauh berbeda dengan sebelum-sebelumnya. Namun, curah hujan yang tinggi membuat lidah lava pada bibir kawah menjadi tidak stabil.

Dikutip dari Mongabay, dalam rentang sebulan terakhir mulai 1-30 November 2021, pos pengamatan Gunung Semeru di Gunung Sawur Poncosumo, Desa Sumberwuluh, Candipuro mengamati secara visual.

Baca Juga :   2 Hari, Warga Kandang Tepus Krisis Air Bersih

Kawah utama mengeluarkan asap kelabu dengan ketinggian 600 sampai 800 meter. Juga teramati guguran awan panas dengan luncuran 1.700 meter dari puncak meluncur ke arah tenggara.

Ia menyebut, pada 1-3 Desember 2021 terjadi gempa guguran masing masing empat kali, dengan guguran awan panas. Juga terekam gempa vulkanik dalam, gempa vulkanik dangkal dan tremor dengan jumlah sangat rendah.

Pada 4 Desember 2021, katanya, mulai pukul 13.30 WIB terekam getaran pada seismograf. Pada 14.50 pengamatan awan panas guguran dengan jarak luncur empat kilometer dari puncak ke arah tenggara Sungai Besuk Kobokan. Pukul 15.10 WIB teramati awan panas meluncur ke Besuk Kobokan dan beraroma belerang.

Baca Juga :   Lumajang Jadi Satu-satunya Zona Merah Covid-19 di Jatim

Aktivitas Semeru status waspada level II. Masyarakat diminta tidak beraktivitas di jarak satu kilometer dari kawah dan jarak lima kilometer di arah bukaan kawah di selatan dan tenggara.

Semeru merupakan gunung api tipe strato atau kerucut dengan kubah lava. Puncak tertinggi di Mahameru dengan ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut dan merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa. (mdpl). (asd)