Simpan Misteri, Berikut Mitos Gunung Semeru yang Jarang Diketahui

2697

Pasuruan (wartabromo.com) –  Erupsi Gunung Semeru pada Sabtu (04/12/2021) lalu banyak meninggalkan cerita pilu. Mulai dari banyaknya korban hingga kerusakan infrastruktur.

Peristiwa tersebut lantas mencuat jadi pembahasan hangat di berbagai sosial media. Tentu mitos yang ada di Gunung Semeru yang sejauh ini tak banyak diketahui juga ramai dibincang.

Dilansir dari berbagai sumber, berikut mitos Gunung Semeru:

1. Dibawa Oleh Dewa Brahma dan Dewa Wisnu

Kitab Tantu Panggelaran mengisahkan, konon Gunung Semeru dibawa dan ditancapkan oleh Dewa Brahma dan Dewa Wisnu. Di mana gunung ini mulanya adalah puncak dari Gunung Meru di India.

Kedua dewa tersebut membawa Gunung Semeru ke Tanah Jawa untuk dijadikan pasak bumi. Nah, dalam kitab Tantu Panggelaran juga dikisahkan, sebelum ada Gunung Semeru, pulau Jawa masih terombang ambing di lautan karena belum ada penekannya.

Baca Juga :   Korban Erupsi Semeru Butuh Keperluan Bayi hingga Baju Layak Pakai, Ini Cara Donasinya

2. Adanya Wanita Berkebaya Kuning

Mitos lain menyebutkan ada sosok wanita berkebaya kuning yang jadi penunggu Danau Ranu Gumbolo. Danau ini berada di ketinggian 2.389 mdpl dan terkenal dengan keindahannya.

Namun menurut mitos, para wisatawan yang datang ke sana dilarang mandi, mencuci, bahkan mendirikan tenda dengan jarak 10 meter dari bibir danau. Jika dilanggar, konon sosok wanita berkebaya tersebut bakal berubah jadi sosok ikan emas besar.

3. Terbelahnya Pulau Jawa

Banyak yang meramalkan erupsi Gunung Semeru dengan ramalan Jayabaya, yang menubuatkan Pulau Jawa akan terbelah. Ramalan itu juga dikaitkan dengan aktivitas vulkanik di Gunung Slamet yang berada di lima kabupaten di Jawa Tengah, yaitu Brebes, Banyumas, Purbalingga, Pemalang, dan Tegal.

Baca Juga :   Tim SAR Evakuasi Jenazah Nenek, Setelah Gali Selama 6 Hari

Kisah mitos ini bahkan sudah lama terkenal di kalangan masyarakat Banyumas dan sekitarnya. Mereka meyakini mitos yang menyebutkan Pulau Jawa akan terbelah jika Gunung Slamet meletus. (trj/ono)