Jelang Nataru, Harga Cabai Rawit di Kota Pasuruan ‘Ngamuk’, Tembus Rp 100 Perkilo

1076
Pasuruan (WartaBromo.com) – Menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) harga cabai rawit di Kota Pasuruan mencapai Rp100 ribu perkilo, Selasa (14/12/2021). Agar tak terus melonjak, pedagang mencampur cabai rawit merah dan hijau untuk meredam harga. Pantauan WartaBromo.com di Pasar Kebonagung, para pedagang menjual cabai rawit menjadi tiga jenis. Yakni cabai hijau, campuran hijau-merah dan cabai merah atau super. Sriyatin, pedagang di Pasar Kebonagung mengatakan, sejak Senin kemarin harga cabai merah naik signifikan. Sebelumnya, harganya berkisar Rp50 ribu perkilo dengan stok yang mulai menipis. Namun, saat ini cabai rawit merah mulai langka. Karenanya, para pedagang mencampur cabai rawit merah dengan cabai rawit hijau untuk meredam harga. “Rp100 ribu sekarang, nggak ada kalau merah itu, adanya ini, campuran gini,” ungkapnya.
Baca Juga :   Harga Kedelai Melonjak, Produsen Tahu-Tempe Sepakat Mogok
Ia menyebut jika stok cabai rawit merah saat ini mulai langka. Hal itu disebabkan karena stok pengiriman dari supplier juga menipis. “Dapetnya ini, dari supplier hanya dikirim 5-6 kilogram. Bisanya itu 10 kilogram ke atas saya dikasihnya,” tuturnya. Siti Fatimah, pedagang lainnya juga mengatakan jika ia tak mendapat stok cabai rawit super. Ia hanya mendapat cabai rawit hijau yang dijualnya dengan harga Rp40 ribu perkilo. “Cabai rawit hijau ini jelek-jelek kualitasnya, yang ada hanya cabai rawit hijau ini,” tandasnya. Sementara itu, Kepala Disperindag Kota Pasuruan, Yanuar Afriansyah mengatakan jika kenaikan harga cabai rawit disebabkan karena kondisi cuaca buruk. Sehingga cabai mengalami kenaikan jelang natal dan tahun baru.
Baca Juga :   Gagal Panen Jadi Penyebab "Pedasnya" Harga Cabai di Probolinggo
“Adanya beberapa bencana dibeberapa daerah menyebabkan stok cabai berkurang,” tuturnya. (don/asd) Simak videonya: