Di Probolinggo, Cabai Tembus Rp70 Ribu Jelang Nataru

711

Kraksaan (WartaBromo) – Harga cabai rawit di Kabupaten Probolinggo tembus Rp70 ribu jelang libur natal dan tahun baru (Nataru). Lonjakan harga ini diduga karena petani alami gagal panen.

Tiga hari terakhir, cabai rawit di Pasar Semampir Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo dijual pedagang seharga Rp70 ribu per kilogram. Sebelumnya hanya 60 ribu rupiah atau naik Rp10 ribu.

Kenaikan itu, memang terjadi dalam 2 pekan terakhir. “Harganya terus naik,” kata Hakiki, salah satu pedagang.

Mahalnya harga cabai, ujarnya, tak berimbas pada penghasilan pedagang. Malah menyusutkan omset penjualan. Sebab, konsumen mengurangi jumlah pembelian cabai, dari 1 menjadi 1/5 kilogram.

“Sejauh ini, stok cabai masih aman belum bisa dikategorikan langka. Mereka tetap membeli cabai, tetapi konsumen mengurangi jumlahnya karena mahal. Ya otomatis omset pedagang berkurang,” sebut pria yang aktif di PC GP Ansor Kota Kraksaan itu.

Baca Juga :   Tiga Titik Rawan Macet di Probolinggo, Perlu Dicatat jika Ingin Nyaman Liburan Akhir Tahun

Pengurangan jumlah dibenarkan oleh Halimatus, pembeli cabai. Ia tetap membeli cabai untuk campuran sambel nasi jualannya. “Tetap membeli, tapi dikurangi. Ya berharap harganya segera turun atau normal seperti sebelumnya,” ujar wanita asal Kelurahan Patokan itu.

Terkait melonjaknya harga cabai rawit, pemerintah menyebut karena faktor cuaca. Di musim penghujan ini, banyak cabai membusuk di lahan pertanian.

“Akibat curah hujan yang tinggi,” ucap Kepala Bidang Perdagangan pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Probolinggo, Endang Rustiningsih secara terpisah. (cho/saw)