Probolinggo (WartaBromo) – Kota Probolinggo akhirnya masuk dalam pemberlakuan pembatasan kegiatan bermasyarakat (PPKM) level 1. Warga diimbau untuk tetap waspada terhadap Covid-19, utamanya dengan varian Omicron.
Kategori itu, sesuai Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) nomor 67 tahun 2021 tentang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat level 3, level 2 dan level 1 COVID-19 di wilayah Jawa dan Bali tertanggal 13 Desember 2021. Inmendagri yang ditandatangani Tito Karnavian itu, efektif per 14 Desember 2021 sampai dengan tanggal 3 Januari 2022.
Dalam Inmendagri terbaru itu, ada 8 daerah yang masuk ke level 1. Yakni Kabupaten Pacitan, Ngawi, Kediri, Tuban, Malang, dan Bojonegoro. Kemudian Kota Probolinggo, Kota Malang, Kota Batu. Kini, daerah yang bertengger di level 1 ada 20 kabupaten/kota.
“Alhamdulillah, mudah-mudahan dengan level ini, perekonomian kembali pulih. Kami yang berjualan tidak sepi pembeli, kembali lancar, tidak seperti sebelumnya. Tentunya kami tetap mendukung penerapan protokol kesehatan,” kata Yudi, pemilik warung nasi pada Rabu, 15 Desember 2021.
Serupa dengan Yudi, Ketua Pokdarwis Wisata Pantai Permata, Gusmo Purwoko juga menyambut baik penerapan PPKM level 1 tersebut. “Ya tentunya adanya aturan baru ini, mampu meningkatkan kunjungan wisatawan ke tempat kami. Kan sudah lama, kami dan pengelola wisata lainnya puasa,” ujarnya.
Berdasarkan data Dinkes P2KB yang dirilis 13 Desember, vaksinasi umum mencapai 153.231 atau setara 84,1 persen dari 182.182 total sasaran. Untuk dosis 2 atau lengkap, sudah menjangkau 116.729 atau 64,1 persen.
Sedangkan vaksinasi lansia 12.129 orang, setara 59,6 persen dari 20.365 total sasaran. Sementara untuk capaian dosis 2 atau dosis lengkap, mampu menjangkau 6.697 orang atau 32,9 persen.
“Indikator bisa memasuki level satu syaratnya yaitu pada cakupan vaksinasi secara umum diatas 70 persen dan vaksinasi untuk lansia sekitar 60 persen,” tutur Plt Kepala Dinkes P2KB Kota Probolinggo, dr NH Hidayati
Berada di level 1, bukan berarti bebas dari Covid-19. Potensi penyebaran virus covid-19 masih mengancam, terutama menjelang Natal dan tahun baru. Termasuk munculnya varian baru, Omicron.
“Dengan adanya peningkatan level yang tentunya semakin membaik ini, tidak boleh meninggalkan protokol kesehatan. Terutama ketika beraktivitas di tengah masyarakat. Kami tetap mengingatkan masyarakat tidak kendor dalam menerapkan protokol kesehatan,” tandas dokter Ida. (saw/saw)