Kadispendik Kabupaten Pasuruan Hasbullah “Ancam Mati” Wartawan

9125

Pasuruan (WartaBromo.com) – Hasbullah baru saja dilantik menjadi Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pasuruan. Namun, tanpa diduga-duga ia menyampaikan kalimat tak pantas, beri ancaman ke wartawan.

Hal itu diketahui dalam sebuah video berdurasi 30 detik menggambarkan Hasbullah memegang mikrofon berada di tengah-tengah kerumunan diperkirakan pegawai hingga kepala sekolah di depan pintu masuk sebuah kantor.

Screenshot video lain dari pidato Kadispendik Kabupaten Pasuruan terkait ancaman mati terhadap wartawan dan LSM.

Di hadapan pegawai, Hasbullah terlihat semangat menyampaikan pidato dengan bahasa Jawa bercampur Indonesia. Inti dari kalimat yang diujarkan Hasbullah berisi peringatan bahkan cenderung ancaman kematian terhadap wartawan dan LSM. Beberapa saat, terdengar juga sorakan dari pegawai yang mengelilingi Kadispendik Kabupaten Pasuruan yang baru dilantik 17 Januari 2022 itu.

Baca Juga :   Polling : 41% Warganet Tak Setuju Hukuman Fisik di Sekolah

Berikut kalimat lengkap yang disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pasuruan Hasbullah:

Katek ganggu kepemimpinanku, ganggu sekolahan ati-ati. Mati awakmu ngkok yo! kepala sekolah semuanya ga usah takut sama LSM, sama siapa, ini perwakilan e iki ya. Iki nyoting, grup golongan wartawan-LSM sebarin ya. Ojo sampek ganggu @!** mati!!”

Atau

Jika mengganggu kepemimpinan saya, mengganggu pihak sekolah, hati-hati. Mati kalian nanti ya! kepala sekolah tidak perlu takut sama LSM, (atau) sama siapa, perwakilan ini ya, yang melakukan shooting, grup atau golongannya wartawan-LSM sebar ya. @!** (kata yang diucapkan tidak jelas) mati!!”

Video Hasbullah tersebut saat ini terus menyebar dan menjadi perbincangan di media sosial terutama grup-grup WhatsApp.

Baca Juga :   Ditemukan Terikat, Mayat Perempuan Diduga Telah 4 Hari Mengapung di Perairan Lekok

Sampai berita ini ditulis, belum didapatkan penjelasan dari Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pasuruan Hasbullah sebagai bentuk klarifikasi atas dugaan ancaman mati yang disampaikan untuk wartawan dan LSM itu. (ono)