Dua Jembatan Penghubung Tiris-Krucil Ambruk

786

Tiris (WartaBromo.com) – Dua jembatan di Kabupaten Probolinggo ambruk pada Kamis malam, 20 Januari 2022. Hujan lebat melanda kawasan lereng Pegunungan Argopuro diperkirakan jadi pemicunya.

Jembatan itu terletak di Desa Sumber Duren, Kecamatan Krucil dan Desa Andungbiru, Kecamatan Tiris. Jembatan di lokasi ini hampir hanyut terbawa air. Namun, masih nyangkut di sisi Desa Andungbiru. Sedangkan pada sisi lain, pondasinya sudah ambrol.

Jembatan kedua yaitu penghubung antara Desa Tiris dan Desa Andungbiru, Kecamatan Tiris. Jembatan dari kayu juga ambruk, meski masih tersambung dengan sisi yang lain, kondisinya memprihatinkan.

Akibatnya sekita 1.000 warga yang biasanya menggunakan jembatan penghubung di hulu Sungai Pekalen itu, tidak dapat melintas.

Baca Juga :   Memahami Peta Cluster Sebaran Covid-19 di Pasuruan-Probolinggo

“Kondisi jembatan sudah tidak dilalui. Jembatan ini merupakan akses pertama warga di sini untuk melakukan aktivitas sehari-harinya,” sebut Agus Subiyanto, warga Dusun Kapongan, Desa Andungbiru pada Jumat, 21 Januari.

Selain jembatan penghubung, sekitar 20 hektare sawah warga juga rusak, usai dilalui air sungai yang debitnya naik. “Sawah juga terdampak akibat cuaca ekstrem kemarin, tapi jembatan ini paling dibutuhkan warga untuk melangsungkan aktivitas perekonomian,” lanjut Agus.

Menurut warga, hujan lebat mengguyur kawasan pegunungan Argopuro sejak pukul 15.00 WIB. Curahan air dari langit itu baru mereda sekitar pukul 20.00 WIB. “Lumayan lama hujannya kemarin, besar juga,” timpal Dewi, warga lainnya.

Warga berharap pemerintah daerah segera memperbaiki jembatan penghubung itu, agar dapat dipergunakan sebagai sarana transportasi warga, seperti menjual hasil bumi ke pasar, semisal pisang alpukat, dan juga kayu bakar.

Baca Juga :   Mayat Perempuan Ditemukan di Sungai Martopuro hingga Bansos Rp 4 Miliar untuk Warga Kabupaten Pasuruan Cair | Koran Online 9 Jan

“Mohon dengan hormat kepada pemerintah agar segera memperbaiki. Karena jembatan ini adalah kalau bahasa kasarnya jalan perekomian warga untuk menjual bahan-bahan ke pasar,” ucap Ahmad, tokoh masyarakat di Desa Tiris.

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Probolinggo sudah menurunkan petugas ke lokasi. Namun sejauh ini belum ada keterangan resmi terkait musibah itu. (cho/saw)