Usai Kedelai, Giliran Harga Cabai Mulai Meroket

812
Pasuruan (WartaBromo.com) – Harga cabai rawit di Kota maupun Kabupaten Pasuruan mengalami kenaikan, Kamis (3/3/2022). Kali ini, harga cabai rawit tembus Rp70 ribu per kilogram. Pantauan wartabromo.com, harga cabai rawit di Pasar Kebonagung, Kota Pasuruan sudah mengalami kenaikan sejak tiga hari yang lalu. Sebelumnya, harga cabai hanya berkisar Rp45 ribu- Rp50 ribu perkilo. “Naik lagi ini, cabai rawit eceran aja sudah Rp72 ribu perkilo,” kata Khoirun Nikma (42), salah satu pedagang cabai rawit di Pasar Kebonagung. Nikma mengatakan, jika kondisi cabai rawit yang ia jual pun tak sebagus seperti biasanya. Hal itu dikarenakan kondisi cuaca buruk dan sejumlah petani mengalami gagal panen.
Baca Juga :   Sebulan Jelang Ramadhan, Harga Kebutuhan Pokok Merangkak Naik
“Ini banyak yang busuk-busuk ini mas,” tuturnya. Hal serupa juga diungkap oleh Sriani (50), salah seorang pedagang yang menyebut jika kenaikan harga bukan hanya terjadi di cabai rawit. Namun, cabai merah juga mengalami kenaikan di harga Rp40 ribu dengan harga sebelumnya hanya Rp25 ribu perkilonya. “Cabai merah juga naik, Rp40 ribu sekarang perkilo,” ujarnya. Selain di Kota Pasuruan, harga cabai rawit dan merah juga naik di Kabupaten Pasuruan. Seperti yang terjadi di Pasar Bangil, untuk harga cabai rawit tembus menjadi Rp63 ribu perkilo. “Sama, sejak tiga hari yang lalu untuk cabai rawit dan merah mengalami kenaikan mas,” kata Kholifah, pedagang di Pasar Bangil.
Baca Juga :   Muhammad Zaini Turun Langsung Bagikan 1.000 Paket Bantuan
Sementara itu, Kepala Disperindag Kota Pasuruan, Yanuar Afriansyah mengatakan jika kenaikan harga dikarenakan pemasok cabai dari beberapa daerah produksinya berkurang. Hal itu dikarenakan cuaca buruk yang menyebabkan petani gagal panen. “Kalau stok masih aman, tapi memang pemasok cabai produksi berkurang karena faktor alam,” katanya (don/asd)
Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.