Lali Jiwo, Hutan di Arjuno yang Kerap Membuat Pendaki Tersesat

2930

Pasuruan (WartaBromo.com) – Alas Lali Jiwo. Begitu sebagian orang memberi sebutan pada kawasan hutan yang ada di lereng Gunung Arjuno-Welirang.

Mengutip artikel WartaBromo, pada Oktober 2019 lalu, Lali Jiwo merujuk pada kawasan hutan yang masuk wilayah Taman Hutan Raya (Tahura) R. Soerjo.

Hutan ini merupakan kawasan lindung yang melingkari lereng Arjuno – Welirang yang memiliki tinggi 3.339 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu.

Sesuai namanya, Lali Jiwo berarti hilang ingatan atau lupa diri. Sebab, di hutan ini pula para pendaki kerap hilang atau tersesat.

Sebuah peristiwa ganjil juga pernah terjadi 8 tahun silam. Ketika itu, seorang pendaki asal Surabaya juga dikabarkan hilang ketika turun dari puncak.

Berdasar laporan teman survivor yang tiba lebih dulu di pintu masuk, petugas lantas bergerak untuk mencari korban.
Dua hari usaha pencarian yang dilakukan tak juga membuahkan hasil.

Sampai hari ketiga, petugas mendapati, survivor tengah tidur lelap di sekitar kawah puncak Welirang. Oleh tim Search and Rescue (SAR), survivor yang masih duduk di bangku SLTA kala itu kemudian dibawa turun.

Kepada sejumlah wartawan yang menunggunya di bawah kala itu, survivor tak tahu bagaimana ia bisa tertidur di lubang kawah kala itu.

Ia hanya ingat, saat itu ia berpisah dengan rombongan temannya karena buang air kecil. Sampai akhirnya, ia tak ingat lagi apa yang terjadi, sebelum ditemukan petugas.

Baca juga : Gunung Arjuno; Antara Mitologi dan Jejak Purbakala (1)

Berada di puncak, tanpa makan atau minum, di tengah terpaan panas dan hujan lebat tiga hari adalah fenomena yang tak biasa. Sebab itu, banyak yang kemudian mengaitkan apa yang dialami survivor dengan beragam mistik yang menyelimuti pegunungan Arjuno-Welirang.

“Didelikno (disembunyikan, Red) sama penunggune,” seloroh Masud, salah satu anggota tim rescue kala itu.

Masud yang banyak melakukan pendakian di sejumlah gunung di Indonesia itu pun mengatakan, dalam kondisi seperti sekarang ini, jalur pendakian memang kerap membuat pendaki hilang arah. Sebab, jalur tersebut banyak ditumbuhi semak yang berpotensi menyebabkan pendaki tersesat.

Seperti diketahui, M. Naam Kurniawan, seorang pendaki asal Kelurahan Kutorejo, Kecamatan Pandaan dilaporkan hilang di Gunung Arjuno, akhir pekan lalu. Hingga kini, survivor yang masih berstatus mahasiswa itu dalam proses pencarian tim Basarnas. (asd)

Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.