Antrean Solar Makin Parah, Sopir Kleleran di Jalanan

730

Kademangan (WartaBromo.com) – Kelangkaan solar yang terjadi belakangan semakin parah. Di Probolinggo, antrean truk di SPBU Sumberwetan, bahkan mengular hingga 3 kilometer.

Situasi itu membuat para sopir ‘kleleran’ hingga memanfaatkan waktu menunggu antrean dengan ngopi di jalanan.

Salah satu sopir truk, Rahman (60) menyebut, dirinya hendak mengirim beras ke Pasuruan. Melihat solarnya menipis, Rahman pun berinisiatif membeli di SPBU jalur selatan itu.

“Ini sudah tiga jam saya disini. Tidak bergerak sama sekali, ya ngopi saja di tengah jalan. Sambil nunggu antrian,” katanya, Rabu (6/4/2022) dinihari.

Tak hanya Rahman, puluhan sopir truk lainnya juga melakukan hal yang sama. Untuk menghemat bahan bakar, sopir-sopir yang antre juga mematikan mesin.

Baca Juga :   Subholding Gas Pertamina Perangi Gizi Buruk Santri Ponpes

Kemacetan mengular sampai ke perempatan Wonoasih, untuk arah timur. Sedangkan ke barat, kurang lebih sama. Mencapai 3 kilometer lebih.

“Penyebabnya, sebagian truk yang mau antre solar itu kan diam nggak mau gerak, terus ditambah lagi dari beberapa truk yang saling serobot dari arah depan maupun belakang, jadinya ya seperti ini,” imbuhnya.

Saat antrean panjang kendaraan terjadi, tak ada petugas yang mengatur lalu lintas. Sehingga kemacetan bertambah parah.

Jumadi, salah satu petugas SPBU Sumberwetan mengatakan, memang stok solar di SPBU tempat dirinya bekerja ini sudah kosong semenjak hari Minggu (3/4/2022).

“Terakhir pengiriman ini hari Sabtu kemarin dan itu pun hanya bertahan sampai Minggu malam saja, untuk jumlah pengiriman berapa liter saya tidak tahu. Karena itu yang mengetahui hanya pengawas sama orang kantor saja,” jelasnya.

Baca Juga :   Cerdas Kelola Limbah, Pertagas Gelar Pelatihan Pengolahan BSF

Pihak SPBU pun tak bisa berbuat banyak. Bahkan sejak Senin (4/4/2022) lalu, banyak truk yang menginap di pelataran SPBU karena tidak mendapatkan solar.

“Ya mau gimana lagi, mereka jalan dan berpindah pun juga takut kehabisan BBM di jalan, jadi kebanyakan mereka memilih menginap disini, kecuali stok solar disini ada tetapi mereka masih menginap disini ya mungkin akan kita imbau agar tidak menetap dan menimbulkan kemacetan seperti ini,” tandas Jumadi. (lai/saw/asd)