Wabah PMK Tak Pengaruhi Penjualan Daging Sapi di Kota Pasuruan

500

Pasuruan (WartaBromo.com) – Penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang sapi mulai menyebar di wilayah Jawa Timur. Meski begitu, wabah ini tak pengaruhi penjualan daging sapi di Kota Pasuruan.

Ketua Paguyuban Pedagang Daging Sapi Kota Pasuruan, Rifki Hidayat mengatakan, hingga saat ini penjualan daging sapi di Kota Pasuruan masih stabil.

Rifki mengaku suplai daging sapi ke pedagang masih lancar. Demikian pula permintaan daging di masyarakat, sejauh ini pihaknya belum mendapati laporan adanya penurunan.

Selain itu, harga daging sapi pun juga masih stabil. Di Pasar Kebonagung dan Pasar Besar Kota Pasuruan, harga daging masih berada di harga Rp110 ribu hingga Rp120 ribu.

Baca Juga :   Wabah PMK Merebak, Pasar Hewan di Kabupaten Pasuruan Ditutup

“Masih normal sampai sekarang di Kota Pasuruan,” kata Rifki, Minggu (22/05/2022).

Menurut Rifki, daging-daging sapi yang masuk ke Kota Pasuruan kebanyakan berasal dari Kabupaten Pasuruan. Sebelum sampai di pasar, sapi-sapi itu disembelih di rumah potong hewan (RPH) Blandongan.

Penyembelihan sapi di RPH Blandongan pun saat ini dilakukan dengan lebih ketat. Sebelum disembelih, oleh dokter hewan RPH, sapi akan lebih dulu diperiksa kesehatannya.

“Di RPH biasanya 10-15 ekor sapi. Anggaplah 10 ekor sapi setiap hari. Rata-rata 1,5 ton daging per hari,” imbuh Rifki.

Sementara itu, saat ini semua pasar hewan yang ada di Kabupaten Pasuruan ditutup. Kebijakan ini diambil usai adanya temuan 79 ekor sapi terjangkit PMK. Dari 79 ekor tersebut, 51 ekor di antaranya sembuh dan 28 lainnya masih dalam tahap penyembuhan. (tof/asd)