Stok Solar Terbatas, Nelayan di Kota Pasuruan Kelimpungan

401
Pasuruan (WartaBromo.com) – Minimnya pasokan solar membuat para nelayan Kota Pasuruan kelimpungan. Hal tersebut diungkap oleh Gatot, Ketua Rukun Nelayan Kota Pasuruan pada wartabromo. Menurutnya, kurangnya pasokan solar di dua SPBU Kota Pasuruan, yakni Bugul dan Bakalan menjadi permasalahan besar bagi para nelayan. Hal itu terjadi karena pekerjaan utama warga di pesisir Pasuruan adalah nelayan. “80 persen warga bekerja sebagai nelayan. Jika tak ada solusi mau kerja apa para nelayan kalau tak melaut,” kata Gatot kepada WartaBromo.com, Selasa (21/6/2022). Sudah dua pekan lebih, lanjutnya, nelayan Kota Pasuruan kelabakan mencari solar. Perwakilan nelayan bahkan sudah riwa-riwi ke sejumlah instansi pemerintah kota untuk mengadukan kondisi tersebut. Namun hingga saat ini belum membuahkan hasil.
Baca Juga :   Nelayan Lekok Dikejar-kejar Polair saat Melaut, Gara-garanya Gunakan ini
“Kami dan sejumlah perwakilan nelayan sudah ke Dinas Perikanan, Disperindag dan Bagian Perekonomian pekan lalu untuk meminta solusi,” jelasnya. Disebutkan, pihak pemkot berjanji akan mengajukan permintaan tambahan kuota solar untuk nelayan Kota Pasuruan ke kantor Pertamina di Surabaya. Namun, upaya itu juga masih belum membuahkan hasil. “Katanya mengajukan permintaan ke Pertamina Surabaya. Katanya akan segera dikirim 15 ton (per hari) untuk nelayan Kota Pasuruan. Sudah seminggu, tapi sampai sekarang belum ada,” jelas Gatot. Gatot, seorang nelayan yang juga ikut riwa-riwi ke dinas terkait menyatakan, jika sampai beberapa hari ke depan solar untuk nelayan tetap langka, pihaknya akan menghadap wali kota secara langsung.
Baca Juga :   Pagi Ini, Sidang Perdana Terdakwa Penyuap Wali Kota Setiyono Digelar
Dijelaskan, sudah dua pekan ini, tiap hari nelayan berburu solar. Jika tidak mendapat solar, mereka pulang dan menganggur tak ada pekerjaan. “Tetap antre, pagi, siang dan malam. Adanya kapan, ya kita ke sana (SPBU). Kalau nggak ada ya, nggak keluar (nggak melaut), diam di rumah atau perbaiki jaring,” katanya sambil mengeluh. Sekedar diketahui, daru 540 kapal di Kota Pasuruan tercatat ada 2.070 nelayan. Untuk satu kapal membutuhkan 100 liter solar per hari. Kebutuhan solar sekitar 15 ton per hari. (don/yog)