Gepeng di Probolinggo Viral, Duit Ngamen untuk Nyawer hingga Daftar Umroh 

794
Pengamen yang Viral Setelah Nyawer Biduan, Disebut Stres Pasca Mati Suri

Kraksaan (wartabromo.com) – Satuan Polisi (Satpol) Pamong Praja (PP) Kabupaten Probolinggo mengamankan Gelandangan dan Pengemis (Gepeng). Sebab, aksi gepeng ini bikin warga geleng-geleng kepala.

Aksi tersebut terekam oleh kamera warganet. Dalam video terlihat seorang gepeng “nyawer” biduan dangdut.

Gepeng yang viral karena video hasil ngamen ia gunakan untuk ‘Nyawer’ biduan itu, diketahui bernama Mulyono, warga Desa Alastengah, Kecamatan Besuk, Kabupaten Probolinggo. Dia diringkus Satpol PP di traffic light Kelurahan, Kraksaan Wetan, Kecamatan Kraksaan.

Pejabat Fungsional Ahli Muda Satpol PP Kabupaten Probolinggo, Budi Utomo mengatakan, jika pihaknya dalam beberapa hari terakhir atau setelah video gepeng itu viral memang jadi target operasinya. Namun, dalam 3 hari terakhir gepeng tersebut meliburkan diri dari aktivitasnya.

Baca Juga :   Aktivitas Galian di Sindetlami Dihentikan

“Jadi selama 3 hari terakhir kita beroperasi, hanya gepeng lain yang diamankan. Lalu tadi kami dapat informasi jika gepeng ini yang sempat viral karena nyawer penyanyi dangdut terpantau berada di traffic light Kelurahan Kraksaan Wetan,” kata Budi, Selasa (2/8).

Dari hasil pemeriksaan, menurut Budi, hasil dari aktivitas sehari-harinya tersebut, tidak semuanya digunakan untuk nyawer biduan. Akan tetapi, kata dia, si gepeng mengaku juga akan mendaftarkan diri berangkat umroh dan beberapa uangnya juga dipinjam orang-orang.

“Kalau uang yang akan dibuat umroh itu masih kita dalami lagi. Kalau uang yang ada di orang atau dipinjam orang itu memang dicatat sama yang bersangkutan di bukunya, total setalah kami hitung itu kisaran kurang lebih Rp60 juta dan itu murni hasil ngamennya selama ini,” tutur Budi.

Baca Juga :   Truk Tangki BBM Terbakar di Tol Pandaan hingga Warga Luar Probolinggo Bisa Nyalon Kades | Koran Online 21 Okt

Saat ini, sambung Budi, pihaknya menunggu hasil koordinasi dengan pihak Dinas Sosial (Dinsos), sebab aksi ngamennya Mulyono tidak hanya mengganggu ketertiban masyarakat tapi juga meresahkan para pengguna jalan yang melintas di sekitar traffic light.

“Lokasinya ada dua biasanya, kalau tidak di traffic light Kelurahan Kraksaan Wetan kadang juga di traffic light stadion Desa Kebonagung, Kecamatan Kraksaan,” ungkap mantan PJ Kades Bucor Wetan, Kecamatan Pakuniran itu. (cho/may)