Tips Kelola Keuangan Saat Inflasi Melambung Tinggi

159

Pasuruan (WartaBromo.com) – Beberapa bulan terakhir inflasi di Indonesia meningkat. Tak ayal bila akhirnya banyak orang kelimpungan mengatur keuangan.

Seberapa besar kenaikannya? Dilansir dari bps.go.id tingkat inflasi tahun kalender (Januari–Juli) 2022 sebesar 3,85 persen.

Sedangkan, tingkat inflasi tahun ke tahun (Juli 2022 terhadap Juli 2021) sebesar 4,94 persen. Artinya, angka tersebut sudah berada di atas target bank Indonesia yang hanya 4 persen.

Nah, inflasi membuat harga-harga makin mahal terutama harga pangan. Belum lagi, akhir-akhirnya diberitakan harga BBM pun turut naik.

Meski dampak inflasi yang melambung ini tak bisa dihindari, namun masyarakat bisa mengambil langkah untuk mesiasatinya. Salah satunya dengan melakukan tips mengelola keuangan sebagai berikut:

Baca Juga :   Menurunkan Masker ke Dagu Ternyata Berisiko!

1. Mulai berinvestasi

Mengandalkan bunga bank dari tabungan saja tidak cukup, untuk itu sangat penting mulai berinvestasi sejak dini. Pilihlah jenis investasi yang cocok dan sesuai dengan kemampuan.

Bila tak terlalu mahir berinvestasi, usahakan untuk konsisten menabung. Tabungan pun tak melulu sekadar menyimpan uang dalam celengan, Bolo bisa mensiasatinya dengan cara lain.

2. Siapkan Dana Darurat

Saat kondisi sedang tidak menentu, risiko bisa saja terjadi. Misalnya, kenaikan harga barang kebutuhan pokok, biaya pendidikan anak, dan biaya perawatan kesehatan.

Demi menghindari hutang untuk keadaan darurat, siapkan dana darurat sedari sekarang. Dana ini bisa diambil dari pemangkasan pengeluaran kebutuhan sehari-hari.

3. Cari Pendapatan Lain

Menghemat mungkin saja bisa menjaga keuangan pribadi saat terjadi resesi. Namun akan lebih aman jika menambah aliran kas masuk atau pendapatan.

Baca Juga :   Tips Aman Naik Gunung, Pemula Harus Simak!

Uang tambahan bukan berarti gaya hidup juga meningkat. Saat inflasi melambung, tetaplah berhemat dan uang dari pendapatan lain.

Untuk dipahami, sebenarnya Inflasi bagi negara berkembang seperti Indonesia menjadi bagus karena sebagai sinyal ekonomi bergerak. Sertam membuat daya beli masyarakat turut meningkat sehingga harga makin mahal karena permintaan yang tinggi. (trj)