Ribuan Nahdliyyin Gelorakan Hari Kesaktian Pancasila

165

Maron (WartaBromo.com) – Belasan ribu warga Nahdlatul Ulama (NU) atau Nahdliyyin di Probolinggo memperingati Hari Kesaktian Pancasila, Sabtu (1/10/2022). Memupuk rasa persatuan NKRI untuk mengikis faham radikalisme.

“Pancasila harus tetap esksis. Sejak dulu NU selalu menjaganya sebagai dasar dan falsafah negara,” ucap Ketua PCNU Kota Kraksaan, H. Achmad Muzammil pada kirab panji dan jalan sehat bersarung dalam rangka kick off peringatan 1 abad lahirnya NU.

Ia mengatakan sengaja membarengkan peringatan Hari Kesaktian Pancasila dengan pembukaan kegiatan NU. Pasalnya, antara NU dan Pancasila tidak dapat dipisahkan. Dimana tokoh-tokoh pendiri NU juga terlibat dalam penyusunan Pancasila dan perjuangan mendirikan negara Indonesia.

Dalam kegiatan itu, ada sekitar 12 ribu Nahdliyyin yang terlibat. Berasal dari 14 majelis wakil cabang (MWC) yang tergabung pada PCNU Kota Kraksaan. Mereka memeriahkan kegiatan yang berpusat di lapangan Desa Kedungsari, Kecamatan Maron, Kabupaten Probolinggo tersebut.

“Merupakan wujud perintah dari PBNU (Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, red) untuk menggelar pekan olahraga NU pada masing-masing PCNU, dan kami memilih jalan sehat bersarung bersama para kiai,” lanjut tokoh asal Kecamatan Pakuniran itu.

Ia pun meyakini akan muncul tokoh-tokoh NU baru yang akan mampu membimbing umat menuju kemaslahatan beragama. Dengan usia yang 1 abad, NU pasti akan mampu menelurkan kader terbaik. “Mengingat hadits, setiap 100 tahun, akan muncul mujaddid (tokoh baru) yang mampu memperbaiki keadaan,” tandasnya.

Wabup Probolinggo HA. Timbul Prihanjoko yang hadir dalam acara itu, menyebut pemerintah daerah sangat membutuhkan peranan NU. Sebagai ormas moderat, NU diyakininya dapat menjaga keharmonisan keberagamaan di Kabupaten Probolinggo. Termasuk dalam menjaga kondusifitas keamanan.

“Negara ini ada karena peranan NU, ini harus kita akui. Maka dari itu, peranan NU di tengah masyarakat sangat kami harapkan,” tutur ia.

Apalagi, saat ini banyak paham radikal yang mulai menyerang generasi muda penerus bangsa. Oleh sebab itu, ia sangat berharap NU dapat menjaga generasi mudanya agar tidak terbujuk rayuan dari para penyebar paham radikal tersebut.

“Adanya generasi muda NU, itu sangat melegakan kami. Banyak ideologi yang hanya mengedepankan nafsu. Maka dari itu, kami harap para pemimpin nantinya, hingga RT kalau bisa dari NU. Tapi ingat, jangan sampai berkeinginan hanya untuk tampil saja, harus niat ikhlas mengabdi untuk NU dan negara,” ucapnya.

Wabup Timbul mengharapkan agar peran ulama, khususnya di jajaran NU terus berkembang. Menjadi sebuah benteng kokoh dari ideologi yang bertentangan dengan Pancasila. “Artinya generasi muda masih berada pada ideologi Pancasila. Apalagi Indonesia sudah sepakat bahwa ideologi kita adalah Pancasila,” tandasnya.

Selaras dengan pemerintah daerah, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Probolinggo juga mendukung kegiatan itu. Salah satunya dengan mengerahkan hampir 3 ribu siswa madrasah untuk berpartisipasi. Untuk mengena

“Ini salah satunya cara kami dalam menangkal faham radikalisme yang berkembang. Siswa diperkenalkan dengan ajaran ahlussunah waljamaah. Membentengi mereka dengan teori toleransi keberagamaan,” kata Kepala Kemenag setempat, Akhmad Sruji Bahtiar. (cho/saw)