PLTU Paiton Bakal Dipensiunkan Dini

1900
PLTU Paiton di Kabupaten Probolinggo.

Jakarta (WartaBromo.com) – PLTU Paiton Kabupaten Probolinggo diusulkan untuk disuntik mati atau pensiun dini. Langkah itu dilakukan untuk mewujudkan transisi energi ke yang lebih ramah.

“PLN kan kemarin sudah mengusulkan, PLTU Cirebon kemudian Pelabuhan Ratu. Kita juga kan mengusulkan yang PLTU Paiton, kan itu usulan berdasarkan angka ya, kan ada pilihan-pilihan ya berdasarkan kinerjanya,” terang Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, Rabu (23/11/2022) sebagaimana dikutip dari CNBC Indonesia.

PLTU Paiton mempunyai kapasitas pembangkit sebesar 815 Mega Watt (MW) dan menempatkannya sebagai pembangkit listrik terbesar se-Asia Tenggara. Memasok listrik untuk kebutuhan Jawa-Bali.

Selain PLTU Paiton, PLTU Cirebon 1 di Kanci, Kabupaten Cirebon milik Cirebon Electric Power (CEP) juga disuntik mati.

Baca Juga :   Masuk Tempat Wisata di Probolinggo Harus Punya Sertifikat Vaksin

Asian Development Bank (ADB), CEP, PT PLN (Persero), serta Indonesian Investment Authority (INA) bahkan telah meneken perjanjian untuk memensiunkan PLTU berkapasitas 660 MW itu. Perjanjian tersebut diteken saat Grand Launching Indonesia’s Energy Transition Mechanism (ETM) Country Platform di Bali, Senin (14/11/2022).

Tak hanya PLTU Paiton dan PLTU Cirebon-1, PLTU batu bara Pelabuhan Ratu di Jawa Barat juga senasib. PLTU berkapasitas 3 x 350 MW itu, masuk dalam skema spin off atau peralihan kepemilikan dari PT PLN (Persero) ke PT Bukit Asam Tbk (PTBA).

Dengan dialihkannya PLTU Pelabuhan Ratu ke PTBA itu, masa aktif PLTU tersebut akan dipercepat dari yang katanya 23 tahun menjadi hanya 15 tahun saja. Saat ini, kedua pihak masih membahas nilai peralihan dari PLTU tersebut.

Baca Juga :   Koran Online 20 Mei : Begal Berkeliaran di Kota Pasuruan hingga NU Serukan Damai di Sela Panasnya Politik Nasional

Dalam catatan Kementerian ESDM, ada sebanyak 33 PLTU batu bara yang rencananya sudah masuk ke dalam list suntik mati atau dipensiun dini. Total 16,8 Giga Watt (GW) listrik yang dihasilkan 33 PLTU batu bara itu.

“List-nya sudah ada banyak, kita sudah hitung kalau di list ESDM sudah ada 33 PLTU. Tapi itu bukan berarti 33-nya itu dipenisunkan sekarang ya, kita hitung dulu ya, nanti kita pilih yang mana. ADB juga sedang lakukan kajian, sekarang dia akan FS kita kumpulkan semua nanti ujungnnya,” ucap Dadan.

Upaya memensiunkan PLTU batu bara ini, masuk ke dalam platform Energy Transition Mechanism (ETM) yang didorong Indonesia ke depannya. (saw/asd)