PT Tirta Investama Keboncandi Dukung Program Satuan Pendidikan Aman Bencana

296
PT Tirta Investama Keboncandi Dukung Program Satuan Pendidikan Aman Bencana

Puspo (WartaBromo.com) – Sejumlah sekolah di Kabupaten Pasuruan berada di zona rawan bencana. PT Tirta Investama Keboncandi kemudian memberikan sosialisasi terkait sekolah agar aman bencana.

Kemendikbudristek telah mengatur sekolah aman bencana ini dalam Permendikbud Nomor 33 Tahun 2019 Tentang Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB).

BPBD Kabupaten Pasuruan bersama Yayasan Sekolah Konang dan didukung PT Tirta Investama Keboncandi menyelenggarakan sosialisasi program SPAB kepada 27 sekolah yang berada di kawasan Recharge Area dan sekitar pabrik yang tergabung dalam jejaring sekolah STOMATA.

Kegiatan dilaksanakan di SMKN Puspo, Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan, Rabu (25/01/2023). Wilayah Puspo dipilih menjadi pusat karena kecamatan ini menjadi kawasan pantauan rawan bencana.

Baca Juga :   Ikut Lawan Corona, Bina Daksa Dinsos Produksi Masker Kain

Materi utama SPAB disampaikan oleh Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Dimas Kris Asmoro. Dimas menyampaikan ada 365 desa di Kabupaten Pasuruan dengan wilayah alam berbeda-beda.

PT Tirta Investama Keboncandi Dukung Program Satuan Pendidikan Aman Bencana

Ancaman bencana alam tiap tahun selalu terjadi di Pasuruan, mulai banjir, tanah longsor, kekeringan, angin puting beliung, hingga kekeringan.

Sekretaris BPBD Kabupaten Pasuruan, Sarinah Rostief mengungkapkan, SMKN Puspo bisa menjadi pilot project SPAB, mengingat siswa-siswi juga adalah penduduk desa sekitar.

“Sekolah bisa menerapkan tiga pilar SPAB. Pertama, fasilitas. Kedua, manajemen kebencanaan. Ketiga, penyelenggaraan pendidikan pencegahan dan pengurangan resiko bencana,” kata Sarinah.

Terpisah Kepala SMKN Puspo, Buwani mengaku sangat menyambut baik program SPAB. Ia juga berharap, pihaknya bisa mendapatkan pendampingan lanjutan.

Baca Juga :   Yeay! Pusat Kesejahteraan Sosial Anak Kota Pasuruan Akhirnya Punya Markas

Program ini, menurut dia, diharapkan mampu meningkatkan kepedulian semua warga sekolah terhadap lingkungan.

“Juga dapat memahami upaya-upaya mitigasi dan adaptasi kebencanaan,” ujar Buwani. (tof/**)