Warga Demo Pelaksana Proyek Tol Probowangi, Tuntut Pekerjakan Tenaga Lokal

545

Paiton (WartaBromo.com) – Ratusan massa yang tergabung dalam Forum Masyarakat Daerah (Format) Poros Timur Kabupaten Probolinggo menggelar aksi pada Senin (10/7/2023). Menuntut pelaksana proyek tol Probolinggo – Banyuwangi (Probowangi) mempekerjakan tenaga lokal.

Kegiatan dipusatkan di depan sekretariat bersama PT. Infrastruktur HKI, Aoset dan Nindya Karya mengerjakan Proyek Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi (Pronowangi) di Desa Binor, Kecamatan Paiton.

Koordinator aksi, Saiful Bahri mengatakan, tuntutannya ada 4 poin. Pertama, perusahaan tambang yang digunakan adalah perusahaan tambang di luar Kabupaten Probolinggo. Kedua, mengacu pada sumber daya manusia (SDM) yang didedikasikan untuk pembangunan proyek jalan tol. Menurutnya, penggunaan tenaga kerja lokal untuk membangun jalan tol masih rendah.

Baca Juga :   Pilkades Probolinggo; Banyak Petahana Tumbang

Ketiga, pihaknya menuntut lebih banyak rambu-rambu terkait pembangunan proyek jalan tol tersebut. Terakhir, pihaknya mengimbau pihak jalan tol untuk berkomunikasi secara proaktif dengan pemangku kepentingan.

“Salah satunya mirip tambang, masih dipakai di luar perusahaan tambang. Jadi ini tidak bisa memberikan pemasukan (dari pajak, Red.) apapun untuk pembangunan wilayah Probolinggo,” ujarnya.

Humas dan staf kerja sama operasional (KSO) angkutan umum bertanggung jawab untuk itu. Terkait tuntutan pertama, HKI Infrastruktur, Aoset dan Nindya Karya, Jhon Mayer Simanjuntak mengatakan, pihaknya akan selalu terbuka dengan perusahaan tambang lokal saat menggarap jalan tol tersebut.

“Kami masih menggunakan sumber asing. Tetapi jika perusahaan lokal ingin bekerja sama, maka lakukanlah. Tapi harus legal, jadi bawa legalitasnya ke kita, pasti secepatnya kita dapat,” ujarnya.

Baca Juga :   Update Covid-19 Kabupaten Probolinggo: 25 Terinfeksi, 5 Sembuh

Sedangkan untuk pekerja yang menggunakan tenaga kerja luar, pihaknya menyebut 30 persen pekerja sudah berada di lapangan. Selebihnya adalah kolaborator eksternal, juga diambil dari perwakilan perusahaan pusat.

“Lebih dari 50 karyawan adalah warga sekitar, tentunya kami juga menaungi perusahaan pusat lainnya,” terang Jhon Mayer.

Sementara itu, terkait rambu-rambu perburuhan, pihaknya berjanji akan menambah jumlah rambu. Terkait keterbukaan komunikasi, pihaknya juga berjanji akan selalu terbuka kepada semua pihak.

“Semuanya kami serahkan kepada manajemen. Dan kami juga selalu terbuka dan selalu berkomunikasi dengan masyarakat yang berkepentingan dengan persoalan tol ini,” jelasnya. (aly/saw)