Tim Dosen PSDKU Agroekoteknologi Universitas Brawijaya Ajak Petani di Lereng Gunung Wilis Budidaya Durian Unggul

181

Kediri (WartaBromo.com) – Universitas Brawijaya terus berupaya memberikan manfaat untuk masyarakat. Kali ini, tim pengabdian masyarakat (pengmas) mengajari petani di Kabupaten Kediri mengenai strategi budidaya durian unggul.

Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh tim dosen Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU) Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya, di Kantor Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, Jumat (14/07/2023).

Tim pengmas diketuai oleh Santi Kusuma Fajarwati, S.Pd., M. Pd., dengan anggota Dewi Ratih Rizki Damaiyanti, SP., MP., Yohana Avelia Sandy, S.P., M.P., M.Sc., dan Frelyta Ainuz Zahro, S.P., M.P., M.Sc. bersama mahasiswa PSDkU Agroekoteknologi

Santi mengungkapkan, Kecamatan Mojo secara geografis berada di ketinggian 85-1.600 mdpl. Kemudian dari sisi topografi, lahan di kecamatan ini bervariasi mulai dataran rendah hingga dataran tinggi di kawasan lereng Gunung Wilis.

Kondisi alam di wilayah Mojo ini, ditambah lahan yang masih subur dan curah hujan yang memadai, dinilai sangat mendukung untuk budidaya durian.

“Durian ini buah tropis yang sangat populer dan memiliki nilai ekonomi cukup tinggi,” kata Santi.

Anggota tim, Dewi menyebut ada sejumlah jenis durian unggul yang memiliki potensi untuk dikembangkan. Beberapa antara lain adalah durian montong, durian bawor, durian petruk, dan durian musang king.

Sementara itu, anggota tim lainnya, Yohana menambahkan, tujuan kegiatan ini ialah memberikan pendampingan kepada petani bagaimana strategi pengembangan durian yang tepat. Petani juga diberikan pengetahuan tentang organisme pengganggu tumbuhan serta cara pengendalian hama dan penyakit dalam budidaya durian.

“Varietas yang tepat, pengelolaan lahan, pemeliharaan tanaman, pengendalian hama dan penyakit, merupakan aspek penting dalam budidaya durian. Panduan tentang penggunaan pestisida yang aman dan ramah lingkungan serta menggencarkan penggunaan metode pengendalian organik untuk mencapai tujuan keberlanjutan,” imbuh Santi.

Camat Mojo, Heru Setiawan mengungkapkan, Kecamatan Mojo yang berada di kawasan lereng Gunung Wilis memang potensial jika dijadikan kawasan budidaya durian.

Tidak hanya itu, jika nantinya program budidaya durian ini berkelanjutan, bukan tidak mungkin wilayah Kecamatan Mojo bakal menjadi destinasi wisata durian.

Senada dengan Heru, Kepala Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Mojo, Sholeh Nugroho mengapresiasi kegiatan ini. Menurut dia, penting bagi warga untuk mendapatkan pengetahuan tentang strategi budidaya durian yang tepat, sehingga nantinya komoditas yang dihasilkan berkualitas.

“Komoditas durian jika dibudidayakan dengan cara yang tepat, sangat prospek untuk menjadi komoditas unggul,” ujar Sholeh. (tof/**)