40 Persen Turis Batalkan Berwisata ke Bromo

199
Sumber foto : Instagram Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa

Sukapura (WartaBromo.com) – Imbas kebakaran akibat percikan api dari flare prewedding berdampak signifikan pada aktivitas wisata Bromo. Sekitar 40 persen turis batalkan kunjungan, karena informasi penutupan total kawasan Bromo.

Penutupan itu dilakukan sejak Rabu, 6 September lalu. Sampai saat ini, aktivitas wisata Bromo masih ditutup oleh TNBTS.

Kebijakan itu membuat 40 persen turis batalkan kunjungan. Namun ada pula beberapa turis yang tetap datang. Lantaran sudah menyiapkan perjalanan tersebut jauh-jauh hari.

“We came yesterday, but our guide tell us, we can’t go inside Bromo because of forest fire. I’m not afraid, im an adventurer. Hopefully tomorrow we can go inside. Its really hurt, cz i’ve been waiting this trip for so long, but we cant go inside Bromo because of fire (Saya datang kemarin dan berharap bisa mengunjungi kawah bromo besok. Tidak, saya tidak merasa bahaya dengan kebakaran itu, saya seorang petualang. Tentu saja saya kecewa, karena saya sudah menunggu perjalanan ini sejak lama, tapi tidak bisa ke sana (kaldera bromol), ya kami akan melihat sunrise, tapi kecewa karena tidak bisa masuk kawasan karena kebakaran),” jelas Barbara, turis asal Perancis, Senin (11/09/2023).

Baca Juga :   Terpapar Abu Bromo, Kubis Petani Tengger Dipanen Lebih Awal

Kalender luar negeri, saat ini merupakan liburan musim panas. Hingga akhir September nanti. Sehingga banyak turis yang melancong ke luar negaranya. Salah satu tujuan wisata, adalah Gunung Bromo.

Namun karena di Bromo ada penutupan karena kebakaran, maka sebagian besar membatalkan. Atau mengalihkannya ke destinasi wisata lain.

Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) cabang Probolinggo, Digdoyo Djamaludin, membenarkan keadaan itu. Bahwa terjadi pembatalan sampai 40 persen.

“Padahal masih banyak spot yang bisa dikunjungi dan dinikmati di Bromo. Salah satunya Seruni Point,” ujar lelaki yang akrab disapa Pakdhe Yoyok ini.

Banyak wisatawan yang sudah pesan jauh hari, tapi kemudian membatalkan kunjungan.

Baca Juga :   Dapat Bantuan dari Khofifah, Pemkot Pasuruan Dorong Pelaku Usaha Naik Kelas

Sementara itu, suasana di Cemoro Lawang, Desa Ngadisari, atau pintu masuk menuju kawasan Bromo, nampak lengang. Lalu lalang turis tidak sepadat biasanya. Beberapa hanya nampak berhenti sebentar lalu memilih masuk kembali ke kendaraan. Kemungkinan mengalihkan kunjungan. (lai/saw)