Lahan Bromo yang Terbakar Gara-Gara Flare Prewedding Capai 504 Hektar

224
Hamparan lahan di kawasan TNBTS yang terlihat gosong usai terbakar. Foto: Amal Taufik.

Tosari (WartaBromo.com) – Kebakaran yang melanda kawasan Bromo mulai bisa dikendalikan. Ratusan hektar lahan habis terbakar.

Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem pada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Satyawan Pudyatmoko mengatakan, saat ini api sudah mulai bisa dikendalikan.

“Kemarin, meski tidak deras, hujan sudah turun. Mudah-mudahan hari ini titik api sudah padam semua dan tidak ada spot baru,” ujar Satyawan.

Peristiwa yang terjadi sejak tanggal 6 September hingga 14 September ini, kata Satyawan, telah menghanguskan padang rumput, semak belukar, dan pepohonan di kawasan seluas 504 hektar.

Menurut Satyawan, dampak ekologis akibat kebakaran ini adalah potensi terjadinya erosi ketika terjadi hujan deras. Ini akibat padang rumput dan semak belukar yang habis terbakar.

“Kedua hilangnya habitat beberapa jenis burung. Tapi kita harapkan pemulihannya cepat. Rumput-rumput hijau segera tumbuh kembali,” ujar Satywan.

Hingga saat ini, petugas dengan dibantu 500 relawan gabungan dari berbagai elemen terus berupaya memadamkan api. Ini dilakukan agar kawasan Bromo bisa segera dibuka kembali.

Seperti diketahui, kebakaran yang terjadi Lembah Watangan atau Bukit Teletubbies membakar ratusan hektar padang savana di kawasan Bromo.

Kebakaran dipicu letupan flare yang dipakai saat prosesi foto pre wedding. Dalam kasus kebakaran ini, Polres Probolinggo menetapkan satu orang tersangka, AW yang merupakan manajer wedding organizer. (tof/asd)