Kuasa Hukum Pasangan Prewedding Penyebab Kebakaran Bromo Banjir Kritikan Sampai Diteror Pedagang Bromo

442

Pasuruan (WartaBromo.com) – Kuasa hukum pasangan prewedding penyebab kebakaran hutan dan lahan (karhutla) Bromo, Hasmoko banjir kritikan usai menyebut jika bukan clien-nya saja yang lalai, namun petugas TNBTS juga lalai.

“Kelalaian ini tidak hanya terletak pada klaen kami tapi juga pengelola, TNBTS,” ungkap Hasmoko Budijono usai pertemuan permintaan maaf pada tokoh masyarakat Suku Tengger di Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Probolinggo, Jumat (15/9/2023) lalu.

Menurutnya, pernyataan tersebut setelah pihanya melakukan investigasi mendalam terkait kasus kerhutla di Gunung Bromo.

“Setelah saya investigasi, tentunya ada langkah hukum bagi kami untuk melaporkan pihak terkait berkaitan dengan tidak adanya sistem keamanan, pemadaman, atau fasilitas yang harus disiapkan jika sewaktu waktu terjadi kebakaran,” lanjutnya.

Baca Juga :   Kebakaran Bromo Capai 600 Hektar

Tak sampai disitu, ia menilai bahwa pengelola, dalam hal ini Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) hanya berorientasi pada bisnis semata dan mengenyampingkan sistem keamanan dan akan melaporkan hal itu.

Banjir Kritikan

Sontak pernyataan Hasmoko tersebut memicu kecaman keras dari warganet. Salah satunya datang dari komika Bintang Emon, ia sangat kesal mendengar wacana pelaporan tersebut.

“Harusnya ya udah minta maaf, udah diem. Ini malah ditambah nyalahin petugasnya. Itu petugasnya udah padamin, udah sesek gara-gara…, masih aja disalahin. Kalau mau nyalahin, nyalahin yang lain, angin kek,” bebernya di akun Instagram @bintangemon, dikutip Senin (18/9/2023).

Menurutnya, mempermasalahkan hal tersebut sebagai dasar untuk menuntut dan melaporkan petugas TNBTS malah akan melahirkan peraturan yang tidak penting di Indonesia.

Baca Juga :   Fakta Kebakaran Bukit Teletubbies Gunung Bromo Akibat Flare Prewedding  

“Mungkin kita ngerasa di Indonesia banyak aturan ribet yang di beberapa titik wajar banget nyogok, ini awal mulanya. Ada kebodohan yang harus ditanggulangi oleh peraturan-peraturan,” lanjut komika 27 tahun yang kritis terhadap persoalan sosial politik.

Sempat Diteror Pelaku Wisata Gunung Bromo

Selang satu hari tepatnya pada Sabtu (16/9/2023), sekitar pukul 15.01 WIB, Hasmoko mengaku diteror melalui pesan WhatsApp yang menyebutnya monyet oleh oknum pedagang di Bromo.

Dalam foto tangkapan layar pesan teror yang berhasil didapat media ini, Hasmoko disebut monyet dan akan didatangi ke rumahnya malam itu juga.

“Monyet, kami pedagang-pedagang Gunung Bromo akan datang ke rumah anda malam ini,” tulis oknum pedagang tersebut melalui pesan WhatsApp ke nomor Hasmoko.

Baca Juga :   Viral Tornado Api di Kawasan TNBTS, BMKG: Itu Debu Setan

Hasmoko menyebutkan bahwa orang yang mengancamnya sempat mengaku bernama Yudi, salah satu pedagang di wisata Gunung Bromo.

“Via WhatsApp, dia ngaku bernama Yudi. Tapi agar tak memperkeruh situasi jadinya tidak saya respons atau saya tanggapi,” kata Hasmoko dilansir dari detik.com.

Tak lain, teror ini diduga kuat berkaitan dengan pernyataan kuasa hukum rombongan prewedding Bromo yang akan melaporkan petugas BB TNBTS.

Untuk diketahui, Hasmoko adalah satu dari dua kuasa hukum rombongan prewedding Bromo. Selain Hasmoko, Mustaji juga ditunjuk oleh pasangan pengantin dan manajer Wedding Organizer (WO) untuk menjadi kuasa hukum mereka. (lio/yog)