Ngaku Punya Darah Pasuruan, Anies Baswedan Banjir Komentar Warganet

535
Capres dari Koalisi Perubahan untuk Indonesia Anies Baswedan saat menerima surban hijau dari pengasuh Ponpes Alyasini Wonorejo Pasuruan

Pasuruan (WartaBromo.com) – Bakal calon presiden dan wakilnya, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar melakukan kunjungan ke Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (28/9/2023) malam. Ia bersilaturahmi dengan para kiai dan tokoh masyarakat.

Kala itu, Pondok Pesantren Terpadu (PPT) Al Yasini, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan yang diasuh oleh KH. Abdul Mujib Imron menjadi tujuannya menjalin silaturahmi.

Pada kesempatan itu, Anies sempat bercerita soal dirinya, terutama keluarganya. Ia bilang bawa nenek buyutnya asli Pasuruan, maka dari itu ia merasa senang bisa ke Pasuruan.

Ungkapan yang sama juga ia utarakan lewat kicauan di Twitter (sekarang X). Anies mengaku bahwa nenek buyutnya merupakan asli Pasuruan. Namun kemudian pindah dan menetap di Surabaya.

“Nenek buyut saya aslinya dari Pasuruan kemudian pindah dan menetap di Surabaya. Jadi senang bisa kembali ke Pasuruan, bersilaturahim dengan para kiai, nyai dan tokoh masyarakat di Ponpes Terpadu Al Yasini” tulisnya di akun X @Anies Rasyid Baswedan 2 hari yang lalu.

Postingan yang menyertakan foto Anies dan Muhaimin saat berpidato di PPT Al Yasini itu pun menuai ragam komentar dari netizen, khususnya menyangkut soal keturunan.

“Sing bener sing endi?kabeh kampung sing mbok kunjungi jare kampungmu,” cuit akun @aiueo mengomentari.

“Ngaku jogja, ngaku caruban, ngaku suroboyo, saiki ngaku ndi neh nis ???…….,” timpal akun @j_k.

Sementara warganet lain, @BosPurwa turut memberikan klarifikasi terkait keturunan Anies yang dipertanyakan netizen lain dalam foto artikel berjudul ‘Akar Klan Baswedan di Indonesia’.

Dalam artikel tersebut disebutkan bahawa Umar Baswedan menikah dengan wanita kelahiran Surabaya, bernama Noor binti Salim. Dari garis ibundahnya AR Baswedan adalah cucu dari Abdullah Djarhum dari Bangil, Pasuruan, Jawa Timur.

Artikel tersebut dikutip dari buku berjudul Abdul Rahman Baswedan Karya dan Pengabdiannya yang ditulis oleh Suratmin tahun 1989, Umar dan Ali Baswedan dari Hadramaut atau Yaman sekitar pertengahan abad ke-19 Masehi. (lio/asd)