Sekjen PBNU Gus Ipul: Deklarasi Cak Imin Jadi Cawapres Anies Telah Bikin Kiai NU Kaget

879
Erick Thohir hingga Machfud MD Hadiri Haul KH. Abdul Hamid Pasuruan
Sekjen PBNU Saifullah Yusuf alias Gus Ipul duduk bersama Machfud MD saat Hadir di acara Haul KH. Abdul Hamid ke42 di Kota Pasuruan

Pasuruan (WartaBromo.com) —Sekjen PBNU Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menilai bergabungnya Muhaimin Iskandar (Cak Imin) di koalisi perubahan telah mengagetkan banyak kyai NU.

Menurut Gus Ipul, deklarasi Muhaimin di koalisi perubahan telah mengagetkan sejumlah kiai Nahdlatul Ulama bahkan banyak kiai yang tidak mendapatkan informasi tersebut.

“Mendadak tiba-tiba (deklarasi). Saya mendapatkan konfirmasi dari banyak kiai tidak mendapatkan informasi. Padahal sebelumnya selalu komunikasi secara intens,” kata Gus Ipul.

Para kiai, kata Gus Ipul, saat ini juga semakin intens untuk bertemu, bermusyawarah untuk mencermati aneka dinamika yang terjadi.

Diam-diam para kiai konsolidasi lebih intens. Ada Pak Ganjar, Pak Prabowo, Pak Anis bertemu dengan kiai-kiai, itu biasa dan tidak serta merta itu menjadi dukungan. Bisa jadi para kiai pulang dan bermusyawarah dan nanti akan mengarah ke salah satu capres,” kata dia.

Baca Juga :   Jadi Wali Kota - Wawali Pasuruan, Dua Sektor Ini Jadi Perhatian Gus Ipul - Mas Adi

Ada beberapa pertemuan para kiai secara diam-diam yang tidak terungkap di publik. “Pertemuan-pertemuan para kiai ini akan menjadi kekuatan besar,” kata Gus Ipul.

Gus Ipul yang kebetulan juga keponakan Gus Dur ini mengatakan bahwa selama ini, Gus Dur selalu dekat dengan kelompok-kelompok demokrasi dan toleran yang itu dilihat berseberangan dengan kelompok-kelompok yang saat ini didukung Muhaimin.

“Ada yang bahkan menilai ini adalah bentuk dari deklarasi untuk meninggalkan Gus Dur (KH Abdurahman Wahid),” kata Gus Ipul ketika menjadi pembicara dalam rilis hasil survei yang digelar Indikator Politik, Minggu (1/9/2023).

Gus Ipul yang kebetulan juga keponakan Gus Dur ini mengatakan bahwa selama ini, Gus Dur selalu dekat dengan kelompok-kelompok demokrasi dan toleran yang itu dilihat berseberangan dengan kelompok-kelompok yang saat ini didukung Muhaimin.

Baca Juga :   Pemkot Akan Gelar Pekan Vaksinasi Khusus Lansia

“Karena berkoalisi dengan orang-orang yang dipersepsikan berseberangan dengan Gus Dur,” kata dia.

Selain dinilai telah meninggalkan Gus Dur, Muhaimin dinilai juga ingin mengoreksi kebijakan Presiden Joko Widodo.

“Ini juga semacam mengoreksi keputusan presiden karena kemudian Cak Imin bersama orang-orang yang selama ini berseberangan dengan presiden,” kata dia.

Secara organisasi, PBNU memang tidak mungkin terlibat politik praktis. Namun para kiai pengasuh pesantren juga para pengurus NU banyak yang dimintai pendapat umat terkait dinamika yang ada. (tof/yog)