Hari Santri, 10 Ribu Mangrove Ditanam di Pesisir Pantai Rejoso

485

Rejoso (WartaBromo.com) – Ratusan relawan menanam 10 ribu mangrove di pesisir pantai di Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan, Rabu (25/10/2023). Kegiatan itu digelar dalam rangka memperingati hari santri tahun 2023 ini.

Pantauan di lokasi, kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LPBI PBNU) dan didukung oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Pasuruan termasuk media online ini.

Ada sekitar 500 relawan dari santri, mahasiswa, pelajar dan perwakilan perusahaan hingga warga yang ikut dalam kegiatan tersebut.

Terlihat, satu persatu perahu mengangkut sejumlah peserta untuk sampai ke bibir pantai Rejoso dengan menempuh perjalanan menggunakan perahu kurang lebih 15 menit dari pemukiman warga.

Baca Juga :   Total 82 Kios di Pasar Karangketug Ludes Dilalap Api

Ketua PCNU Kabupaten Pasuruan, KH Imron Mutamakkin mengatakan, kegiatan serentak ini dilakukan untuk merayakan hari santri. Menurutnya, ada 10 ribu mangrove yang ditanam hari ini.

“Salah satu upaya bagaimana bisa merawat alam agar tidak terjadi bencana,” kata Gus Ipong.

Menurutnya, Nahdlatul Ulama saat ini bisa menjadi jembatan dalam beberapa kegiatan seperti pelestarian lingkungan atau penanganan perubahan iklim termasuk menanam mangrove agar tidak terjadi abrasi di kawasan pesisir.

“Menahan untuk tidak terjadinya abrasi. Manfaat dari mangrove itu juga nanti akan ditempati oleh ikan-ikan sehingga akan memberikan manfaat dan berdampak para nelayan,” tuturnya.

Sementara itu, Sugeng Hariadi, Kalaksa BPBD Kabupaten Pasuruan mengatakan, kegiatan tanam mangrove ini adalah salah satu kampanye pelestarian alam. Menurutnya, sungai rejoso adalah sungai yang sering berkontribusi banjir di wilayah Winongan, Grati dan Rejoso.

Baca Juga :   Keluarga Pencuri Pohon Mangrove Akan Ajukan PK

“Bentuk kampanye kita. Sungai rejoso ini berkontribusi banjir setiap tahun. Kami sangat berharap pada pihak provinsi menormalisasi sungai rejoso agar tidak terjadi banjir rutin setiap tahun,” ujar Sugeng. (don/yog)