Aktivitas Gunung Bromo Membahayakan, Wisatawan Abaikan Larangan

221

Sukapura (WartaBromo com) – Gunung Bromo terus menunjukkan tingginya aktivitas vulkanis, yang dianggap berbahaya bagi wisatawan.

Meskipun dihimbau oleh Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) untuk menjaga jarak minimal 1 kilometer dari kawah, beberapa wisatawan tetap nekat mendekati area tersebut pada Minggu (17/12/2023).

Dalam gambar yang beredar, terlihat wisatawan berjalan kaki atau menggunakan kuda menuju kawah. Mengabaikan banner larangan yang telah dipasang oleh BB TNBTS.

Larangan tersebut sesuai dengan arahan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), yang memetakan potensi bahaya erupsi freatik dan erupsi magmatik. Dapat melontarkan material abu, lontaran batu pijar, dan gas berbahaya hingga radius 1 kilometer dari pusat kawah.

Baca Juga :   Parkir 5 Menit, Motor Matik Lenyap di Alun-alun Kraksaan

PVMBG mencatat status Gunung Bromo saat ini berada di level 2 waspada. Dengan aktivitas sinar api yang terus muncul sejak akhir 2022.

“Sinar api merupakan indikator panas yang mendekat ke permukaan kawah,” kata Wahyu Adrian Kusuma, Pengamat Gunungapi di Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Bromo.

Wahyu menegaskan bahwa area tersebut harus steril dari segala aktivitas, baik dari wisatawan maupun warga sekitar. Meskipun Gunung Bromo masih dapat dikunjungi, Wahyu menyarankan agar tetap menjaga jarak aman. “Satu kilometer dari kawah,” ujarnya.

Pada Minggu pagi, asap kawah dengan tekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas bervariasi. Bau belerang ringan-sedang juga tercium di PPGA Bromo. Tremor Menerus (Microtremor) terekam dengan amplitudo 0.5-1 mm, dengan dominasi pada 0.5 mm.

Baca Juga :   Geger Jasad Pria di Kamar Mandi Makam Mbah Ratu Ayu Bangil hingga Maling Motor Nyamar Jadi Peserta PPDB | Koran Online 7 Jul

Situasi ini, menandakan kondisi yang tetap memerlukan kewaspadaan di sekitar Gunung Bromo. (saw/saw)