Erupsi Semeru Fluktuatif, BPDB Lumajang Imbau Warga Waspada

60

Lumajang (WartaBromo.com) – Gunung Semeru di Lumajang mengalami serangkaian erupsi dalam beberapa hari terakhir. peringatan dari BPBD Kabupaten Lumajang kepada masyarakat agar tetap waspada.

Data dari Kementerian ESDM mencatat erupsi pertama terjadi pada Senin, 22 Januari 2024, pukul 15.40 WIB. Meski visual tidak teramati, erupsi terekam pada seismograf dengan amplitudo maksimal 22 milimeter selama 101 detik.

Kemudian, pada Kamis, 25 Januari 2024, pukul 20:25 WIB, Gunung Semeru kembali meletus. Tinggi kolom letusan mencapai sekitar 1500 meter di atas puncak, dengan kolom abu berwarna kelabu intens tebal ke arah selatan dan barat daya. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 23 mm dan durasi 150 detik.

Baca Juga :   Goweser Tewas Terlindas Tronton di Jalur Pantura Probolinggo hingga Polisi Pastikan Pembunuh Bocah di Kejayan Pasutri | Koran Online 9 Juli

“Memang benar terjadi erupsi hampir setiap hari, namun skalanya kecil dan tidak berdampak pada warga yang berada di lereng Gunung Semeru,” kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Lumajang, Yudi Cahyono, Jumat (26/01/2024).

PVMBG merekomendasikan agar masyarakat tidak melakukan aktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan, atau sejauh 13 km dari puncak erupsi.

Di luar jarak tersebut, aktivitas masyarakat dilarang dalam radius 500 meter dari tepi sungai atau sepanjang Besuk Kobokan. Karena berpotensi terkena perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak.

Tetap diwaspadai bahaya lontaran batu (pijar) di radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru.

Masyarakat juga diminta mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang bermuara di puncak Gunung Api Semeru. Terutama di Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, Besuk Sat, dan sungai-sungai kecil lainnya. (lai/saw)