Capaian Vaksinasi Polio di Kabupaten Probolinggo Melebihi Target, Meski Mendapat Penolakan Orang Tua

7

Kraksaan (WartaBromo.com) – Pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio putaran 1 di Kabupaten Probolinggo mencapai hasil yang memuaskan. Meski banyak orang tua menolak anaknya divaksinasi polio.

Dari 15 hingga 21 Januari 2024, serta dilengkapi dengan satu pekan pelaksanaan sweeping hingga 27 Januari 2024, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo mencatat capaian yang mengesankan.

Total target sasaran anak usia 0 hingga 7 tahun sebanyak 145.243 anak. Ternyata riil di lapangan sebanyak 148.421 anak atau 102,19% telah berhasil diimunisasi.

Capaian yang luar biasa ini menjadi hasil kerja keras tim di lapangan. Dimana mereka tidak hanya menghadapi tantangan teknis, tetapi juga penolakan dari sebagian orang tua.

Baca Juga :   Probolinggo Galakkan Vaksinasi Ternak Tekan Penyebaran Penyakit PMK dan LSD

“Ini bukan hal mudah bagi kami untuk bekerja di lapangan. Salah satunya adalah penolakan-penolakan dari para orang tua dengan alasan sakit dan tidak masuk sekolah pada hari itu dengan alasan bepergian,” sebut Rita Erik Ugas Irwanto, Penjabat (Pj) Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Probolinggo, Senin (29/1/2024).

Ia menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat dalam keberhasilan ini. Termasuk tim lapangan, Dinkes, Puskesmas, Tim Penggerak PKK dari kabupaten sampai desa, para kader, Forkopimka, perangkat desa, guru, pendidik, dan masyarakat secara keseluruhan.

Dewi Vironica, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kabupaten Probolinggo, menekankan pentingnya kelanjutan kegiatan imunisasi pada putaran kedua.

Dengan capaian lebih dari 100% pada putaran pertama, diharapkan kesadaran dan partisipasi masyarakat tetap tinggi pada putaran kedua, yang dijadwalkan pada tanggal 19 hingga 25 Februari 2024.

Baca Juga :   Termakan Hoaks, Lansia di Tiga Kecamatan Ini Takut Vaksin

Pada putaran kedua, seluruh anak usia 0-7 tahun diminta untuk kembali mendapatkan vaksin polio tetes, tanpa memandang status imunisasi sebelumnya.

“Ini penting karena vaksinasi polio membutuhkan dua putaran untuk memberikan kekebalan penuh terhadap penyakit tersebut,” ungkapnya.

Dewi juga menegaskan bahwa vaksin polio yang digunakan telah melalui pengawasan ketat dari berbagai lembaga kesehatan internasional dan nasional, sehingga aman digunakan.

Dengan kesadaran dan partisipasi masyarakat serta keamanan vaksin yang terjamin, diharapkan Kabupaten Probolinggo dapat terbebas dari ancaman penyakit polio. (saw)