Penjual Roti Bakal Jual BH dan CD Curiannya Seharga Rp12 Ribu di Facebook

95

Gending (WartaBromo.com) – Seorang pria di Probolinggo hendak menjual pakaian dalam wanita bekas di Facebook. Meskipun barang dagangannya berasal dari tindak kejahatan, ia mengklaim pakaian tersebut laku di pasaran dengan harga Rp 12 ribu hingga Rp 15 ribu.

“Harganya ada yang Rp 12 ribu sampai Rp 15 ribu. Laku kok, kalau dijual di Facebook!,” ujar Sukur, warga Desa Pajarakan Kulon, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo dengan nada optimis.

Ide usaha ini muncul setelah Sukur melihat aktivitas jual beli online CD dan BH bekas. Tergiur oleh peluang bisnis tersebut, ia memutuskan untuk mencuri CD dan BH yang sedang dijemur pemiliknya, pada Jumat (2/2/2024).

Baca Juga :   Makna Megeng Saat Wulan Kapitu Bagi Suku Tengger

Sukur tertangkap basah mencuri pakaian dalam milik Hopsatun, warga Dusun Krajan, Desa Gending. Setelah ditangkap oleh warga dan polisi di Desa Randupitu, Kecamatan Gending, Sukur mengakui perbuatannya adalah untuk mendapatkan uang guna melunasi utang.

Penjual roti itu, mengaku punya hutang kepada temannya. Dua hari sebelum pencurian, ia ditagih. Bahkan dibentak-bentak oleh temannya karena tak segera melunasi hutang.

Sukur pun mengaku baru pertama kali melakukan pencurian ini karena kepepet. “Tidak ada maksud untuk berbuat lain, kecuali untuk menjual. Karena saya lagi kepepet. Saya janji tidak akan melakukan lagi,” ungkapnya.

Proses mediasi antara Sukur dan keluarga Hopsatun akhirnya berjalan dengan damai setelah diintervensi oleh pihak kepolisian di Mapolsek Gending, Probolinggo. Sukur akhirnya meminta maaf, dan korban telah memaafkannya.

Baca Juga :   Pulihkan Ekonomi Saat Pandemi, Pemkab Probolinggo Latih IRT Merajut

Meskipun Sukur menyatakan bahwa aksinya hanya terkait kebutuhan ekonomi, Kapolsek Gending, AKP Sugeng Harianto, menegaskan bahwa pengakuan tersebut mungkin hanya akal-akalan.

Sugeng menyebutkan bahwa Sukur memiliki kelainan seksual. Sesuai informasi yang diterima dari keluarga dan warga desanya.

“Ada kelainan seks, kalau sehari-harinya memang menjual roti. Tapi sudah lah, toh korban sudah memaafkan dan permasalahan ini sudah selesai,” tandas Sugeng. (aly/saw)