Motor Trail Milik Pemandu Gunung Raib Dicuri Maling

369

Kedopok (WartaBromo.com) – Motor trail milik seorang pemandu gunung menjadi sasaran pencurian di Kecamatan Kedopok, Kota Probolinggo. Pelaku berhasil membobol dua gembok pintu dan melarikan motor serta beberapa barang berharga lainnya.

Kejadian tersebut terjadi pada Jumat (16/2/2024), sekitar pukul 05.00 WIB. M. Anshori, pemilik motor, mengungkapkan bahwa anaknya baru saja pulang dari sekolah sekitar pukul 23.00 WIB.

Kemudian mengunci pagar rumah dengan dua gembok. Namun motor hilang saat ia terbangun pada pagi hari. “Pagi hari, saat saya terbangun, saya melihat kondisi pintu sudah terbuka sedikit dan kuncinya hilang,” ujarnya.

Motor trail berplat B3078KDP itu biasanya digunakan oleh anak sulung Anshori yang sedang kuliah di Jember. Namun, malam itu motor tersebut dipakai oleh adiknya. Setelah pulang dari sekolah, motor diparkir di tempat biasanya dan Anshori tidur sekitar jam 2 pagi.

Baca Juga :   Identitas Tukang Ojek yang Tewas di Papua Terkuak

Anshori menemukan sebuah balok kayu di depan pintu, yang diduga akan digunakan untuk membobol pintu dari bawah. Namun, karena bagian bawah terkunci, pelaku beralih ke bagian atas pagar yang memiliki celah.

Mereka merusak kunci gembok dan membawa kabur motor trail, dua helm, dan sepasang sandal gunung milik Anshori. Diduga lebih dari satu pelaku terlibat dalam pencurian tersebut.

Meskipun akan melaporkan kejadian ini ke Polsek Wonoasih, Anshori memilih untuk tidak melaporkannya karena prosedurnya yang rumit dan memakan waktu.

“Saya sudah ke Polsek Wonoasih, mau laporan. Tapi disuruh lagi ke Polsubsektor Kedopok di Kantor Kecamatan Kedopok. Saya pikir disitu bisa langsung lapor. Tapi ternyata di sana hanya lapor saja dan petugas mengecek ke sini,” ucapnya.

Baca Juga :   Pemkot Pasuruan Masih Belum Bisa Beli Alat Rapid Massal, hingga 29 Warga di Kabupaten Pasuruan Terpapar Corona | Koran Online 16 Juni

“Lalu setelahnya disuruh kembali lagi ke Polsek Wonoasih. Kan bolak-balik dan ribet. Akhirnya ya sudahlah, saya tidak lapor,” lanjut Anshori dengan nada kecewa.

Kejadian ini menunjukkan perlunya penyederhanaan prosedur pelaporan kepolisian untuk memudahkan korban kejahatan dalam melaporkan kejadian serupa di masa mendatang. (lai/saw)