Suara Sejumlah Caleg Probolinggo di Sirekap Hilang, KPU Sebut Sirekap Labil dan Diserang Banyak Hacker

488

Probolinggo (WartaBromo.com) – Sejumlah suara calon legislatif (caleg) di Kabupaten Probolinggo mengalami pengurangan dalam Sistem Rekapitulasi Suara Pemilu 2024 (Sirekap). KPU setempat menyebut Sirekap tidak stabil dan diserang hacker.

Dari pantauan WartaBromo, caleg yang alami kekurangan suara di antara mereka adalah Abdul Basit dari PDI-P dan Lukman Hakim dari PKB di Dapil 7 (Dringu, Gending, Pajarakan dan Krejengan).

Abdul Basit kehilangan dua suara saat penghitungan mencapai 78,23 persen. Saat penghitungan di Sirekap mencapai 77,62 persen atau penghitungan 378 dari total 487 TPS di Dapil 7, Abdul Basit memperoleh 4.119 suara.

Sedangkan Lukman Hakim kehilangan 22 suara pada titik tersebut. Padahal saat penghitungan di Sirekap mencapai 77,62 persen atau penghitungan 378 dari total 487 TPS di Dapil 7, Lukman Hakim berhasil memperoleh 5.790 suara.

Baca Juga :   Larangan Mudik Lebaran 2021, Daop 9 KAI Jamin Transportasi Pekerja

Lebih dramatis lagi, Mohamad Yasin dari PPP kehilangan 339 suara setelah penghitungan mencapai 78,24 persen. Saat Sirekap mencapai 73,01 persen atau 347 dari total 478 TPS di dapil 1, Yasin memperoleh 3.544 suara. Saat capai 78,24 persen, justru berkurang menjadi 3.205 suara.

Ketua KPU Kabupaten Probolinggo, Lukman Hakim, menegaskan bahwa Sirekap tidak boleh dijadikan acuan. Mengingat kecenderungan ketidakstabilan dan serangan hacker yang dialaminya.

Menurutnya, Sirekap hanya berfungsi sebagai alat bantu untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang perkembangan rekapitulasi pemilu. Ia menekankan bahwa angka yang tertera di Sirekap tidak boleh dianggap sebagai hasil resmi KPU.

“Sirekap hanya alat bantu, bukan menjadi alat rekap yamg resmi. Makanya, ikuti saja yang ada di KPU,” ujarnya.

Baca Juga :   Akibat Kebakaran, PT. Jawa Lily Merugi Hingga Rp20 Miliar

Lukman juga memperingatkan bahwa penggunaan Sirekap sebagai acuan dapat memicu polemik, terutama bagi para caleg. Oleh karena itu, ia mengimbau untuk menunggu hasil resmi yang akan dikeluarkan oleh KPU.

Lukman mengatakan Sirekap saat ini menjadi target serangan hacker yang menyebabkan ketidakstabilan dalam data yang ditampilkan. “Sirekap sekarang diserang banyak hacker. Jadi tidak bisa dijadikan acuan,” tandasnya. (aly/saw)