Sunset di Kebun, Kiat Kebun Raya Purwodadi Kenalkan Konservasi Lingkungan Ala Kekinian

1078

Pasuruan (WartaBromo.com) – Kebun Raya Purwodadi (KBR) kini tak hanya sebagai wisata berbasis cagar alam biasa. Ada berbagai hal menarik yang sering dihadirkan pihak KBR untuk memaksimalkan edukasi soal konservasi lingkungan, salah satunya dengan event Sunset di Kebun.

Setelah sukses tahun sebelumnya, empat Kebun Raya tersebut kembali menghadirkan Sunset di Kebun pada tahun 2024. Ini adalah sebuah program pertunjukan musik yang bersifat intimate show dengan pesan mencintai lingkungan.

Program Sunset di Kebun ini adalah program yang dibuat sebagai perpanjangan dari lima fungsi kebun raya yakni konservasi, edukasi, wisata, penelitian dan jasa lingkungan. Nah, Sunset di Kebun pertama pada tahun 2024 dalam waktu dekat akan diadakan di Kebun Raya Purwodadi pada (2/3/2024) hingga (3/3/2024).

“Sunset di Kebun tidak hanya menyuguhkan keindahan alam Kebun Raya tetapi juga menghadirkan beberapa program-program peduli lingkungan. Hal yang membedakan Sunset di Kebun dengan pertunjukan lainnya adalah dengan mengusung tema Intimate Music show with Green, Conservation and Culture Movement, penonton akan diajak pada suasana lebih dekat dengan musisi favoritnya, nuansa lebih intim akan terasa, penonton lebih santai menikmati alunan musik yang lebih mendalam, bahkan sang musisi pun akan turut berbaur dengan penonton di sejuknya suasana sore hari Kebun Raya,” ujar General Manager Event Kebun Raya, Abi Irawan.

Nah, acara utama Sunset di kebun adalah konser musik dari musisi papan atas yang terbagi dalam dua hari penampilan. Berikut rincian musisinya:

Hari Pertama:

  • Fiersa Besari.
  • IDGITAF.
  • Juicy Luicy.
  • Girl & Her Bad Mood, dan
  • Trilogic dan Codeine.

Hari Kedua:

  • Nadin Amizah.
  • Fourtwnty.
  • Iksan Skuter.
  • Thee Marloes.
  • Kos Atos dan Celia Noreen.

Selain acara musik, ada beberapa rangkaian kegiatan lainnya yang sesuai dengan sub program dari  Sunset di Kebun yakni Culture, Conservation, Lesstari, dan program baru yakni Natura.

Pertama, Culture yaitu sisi kebudayaan yang ingin diangkat pada pelaksanaan Sunset di Kebun adalah dengan mempertahankan kearifan budaya lokal baik melalui musik ataupun tarian yang ada dengan cara beradaptasi dan bertahan dari banyaknya gempuran modernisasi yang kian berkembang.

Sunset di Kebun bekerjasama dengan sanggar tari Maruto (sanggar lokal asal Malang) yang menghadirkan Seni Tari Kucingan pada hari pertama pelaksanaan dan juga Reyog Ponorogo pada hari kedua.

Kedua, program conservation adalah konservasi sebagai salah satu dari lima fungsi Kebun Raya menjadi inisiasi awal dari penyelenggaraan Sunset di Kebun. Tujuan dari program ini adalah untuk mengenalkan pentingnya Kebun Raya sebagai ekosistem yang harus dijaga dan mengajak generasi muda untuk tetap peduli pada ekosistem Flora.

Sunset di Kebun akan mengenalkan dan mengedukasi penonton tentang  plant heroes yang berbeda pada setiap pelaksanaannya. Pada pelaksanaan Sunset di Kebun, Kebun Raya Purwodadi ini tanaman yang akan kita angkat adalah Nepenthes (Kantong Semar).

Acara ini diharapkan bisa meningkatkan sisi wisata masyarakat ke Kebun Raya setelah hadir pada program Sunset di Kebun. Tak hanya di Kebun Raya Purwodadi, event ini juga dilaksanakan di Kebun Raya Bogor, Kebun Raya Cibodas, dan Kebun Raya Bali. (jun/**)