Pemkab Probolinggo Dorong 11 SPBU Prioritaskan Nelayan, Petani, dan UMKM

49

Kraksaan (WartaBromo.com)
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo telah mengeluarkan instruksi kepada 11 dari total 20 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayahnya untuk memprioritaskan pelayanan bagi nelayan, petani, serta pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Keputusan ini diambil dalam upaya untuk memastikan kecukupan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi bagi kelompok tersebut. Setelah Pemkab Probolinggo melakukan rapat koordinasi (rakor) yang melibatkan berbagai instansi terkait.

Rakor itu diikuti oleh Dinas Pertanian, Dinas Perikanan, Dinas Perhubungan, Dinas Koperasi Usaha Mikro Perdagangan dan Perindustrian (DKUPP), Bagian Perekonomian dan SDA, serta perwakilan SPBU. Bertujuan untuk membahas tata kelola distribusi BBM bersubsidi.

“11 di antaranya diharapkan menjadi SPBU yang memberikan pelayanan kepada petani, nelayan dan UMKM, lebih memprioritaskan distribusi solar bersubsidi dan pertalite,” kata Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Probolinggo Ahmad Hasyim Ashari, Rabu (6/3/2024).

Baca Juga :   Penjual HP di Trajeng Dibacok hingga Alasan Gus Mufti Tebar Banner saat Ramadan | Koran Online 30 Mar

Hasyim menekankan pentingnya upaya ini dalam memenuhi kebutuhan vital para petani, nelayan, dan UMKM. Dia juga menegaskan bahwa SPBU yang telah ditunjuk harus memberikan pelayanan yang memadai kepada kelompok tersebut.

“Mengingat masih ada beberapa SPBU yang menolak memberikan layanan kepada mereka. Selama ini saat ke SPBU didapati BBM bersubsidi sudah habis,” ungkapnya.

Dengan langkah ini, diharapkan akses terhadap BBM bersubsidi akan lebih merata. Juga dapat memenuhi kebutuhan yang telah direkomendasikan oleh organisasi perangkat daerah (OPD) setempat.

Hasyim juga mengimbau agar SPBU yang telah ditunjuk untuk memberikan layanan sesuai dengan arahan yang diberikan oleh pemerintah daerah.

Pemerintah Kabupaten Probolinggo berkomitmen untuk terus memperjuangkan kesejahteraan masyarakatnya, terutama para pelaku usaha kecil dan petani serta nelayan yang merupakan tulang punggung ekonomi lokal. (saw)