Ruang Kelas MI di Gading Ambruk Setelah Dihajar Hujan 8 Jam

209

Gading (WartaBromo.com) – Ruang kelas Madrasah Ibtidaiyah (MI) Islamiyah Desa Sentul, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo roboh akibat terpaan hujan selama 8 jam, Kamis (7/3/2024). Meski tidak mengakibatkan korban jiwa, namun menimbulkan kerugian yang cukup besar.

Muhammad Sya’roni, pengasuh lembaga pendidikan tersebut, menyatakan bahwa hujan deras yang terjadi dalam beberapa hari terakhir telah menjadi faktor utama robohnya sekolah tersebut.

Terlebih lagi, hujan ekstrem yang berlangsung dari Rabu (6/3/2024) pukul 23.00 WIB hingga Kamis (7/3/2024) 07.00 WIB tadi. Meningkatkan risiko kerusakan pada bangunan.

“Kondisi ruang kelas tersebut memang sudah sangat memprihatinkan selama satu bulan terakhir,” ujar Sya’roni.

Ruang kelas yang roboh merupakan tempat belajar bagi siswa kelas II, yang juga berimbas pada ruang kelas I dan III. Sehingga siswa dipindahkan ke ruang kelas lainnya demi keamanan.

Baca Juga :   Ular 5 Meter Tertangkap hingga 3 Kecamatan Tersepi di Kab Pasuruan | Koran Online 16 Jun

Siswa di ketiga ruang kelas tersebut dipindahkan untuk belajar di ruang kelas IV, V, dan VI. Sementara, siswa kelas IV – VI, menggunakan masjid dan teras rumah sebagai tempat belajar.

“Memang kami pindahkan tempat belajarnya, demi keamanan. Karena terkahir sekolah ini direhab, sudah sekitar 20 tahun yang lalu,” tutur ia.

Sementara itu, Kasi Pendidikan Madrasah (Penma) pada Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Probolinggo, Moh Barzan, menyatakan bahwa pihaknya sedang melakukan pemetaan terhadap kondisi sekolah yang roboh tersebut.

“Saya kontak pengawasnya, dan sudah ke sana. Kami data dulu, pertama penyebabnya apa, kedua, kondisi bangunannya seperti apa sebelum roboh,” terang Barzan.

Setelah pemetaan dilakukan, langkah selanjutnya adalah berkoordinasi dengan pimpinan di tingkat kabupaten maupun provinsi untuk mendapatkan bantuan guna melakukan perbaikan.

Baca Juga :   Lare Tengger Hendak Diperkosa Saat Karnaval HUT RI

Meskipun mengalami musibah, kegiatan belajar para siswa harus tetap berjalan. Untuk sementara waktu, mereka akan menggunakan kelas darurat sambil menunggu perbaikan yang akan dilakukan oleh pihak terkait.

“Kami akan mengupayakan bantuan dari Kemenag Kabupaten ataupun Provinsi. Intinya saat ini kegiatan belajar para siswa harus terus berjalan, sekalipun menggunakan kelas darurat,” tandasnya. (aly/saw)